31/05/14
VIXX - ETERNITY LYRICS (ROM)
[Ravi]Look. Love is a nightmare. Time's over
[N]
gijeogeun naege wajueosseo
cheombuteo urin sijagdoeeosseo
[Ken]neoui modeun geoseul
jeonbu algo issgie nan jasini isseo yeah
[Hyuk]chagawo
[Hongbin]gibun tasigessji
[Hyuk]nachseoreo
[Hongbin] geuge nan sanggwaneobseo
[Hyuk]gomawo
[N] ireohke naege doraon geo hanamyeon dwae
[Hongbin]na sarangnaji?
[N]neomu dulyeobgo kkeumjjighan agmongeul kkwosseo
nega nareul mag tteonagasseo yeongwonhi
[N]nega deureodo mal an doeneun
[Ken]kkumijanha neol naega ilheul li eobseul tende
[Hyuk]ilchodo tteoreojijiman maradao
ani naega neol an noheulge
[Ken]sasohan geo ijen naega da badajulge
(naega da badajulge 2x)
[Hongbin]na sarangnaji?
[Leo]neomu dulyeobgo kkeumjjighan agmongeul kkwosseo
nega nareul mag tteonagasseo yeongwonhi
[Hyuk]nega deureodo mal an doeneun
[Ken]kkumijanha neol naega ilheul li eobseul tende
ooooo [Ravi] nega tteonan naui moseubeun kkumsogirado silheo nan
ooooo [Ravi] nega naui gyeoteman issdamyeon agmongirado joha nan
[N]gabjagi heulyeojineun neo
[Ken](amureon maldo naojil anhneun na)
[Hongboin]nun tteugiga dulyeowo jigeum
[Leo](neoege gallae dasi na jamdeullae)
[Ravi]nega eobsneun hyeonsil nega domangganeun kkumsog
machi moebiuseuui tticheoreom dolgo tto doneun uri dul
yeogsi neon dasi nareul tteonalyeogo handa
dwidoljamaja ne pareul butjaba
gal temyeon gabwa neol hyanghae dugeundaeneun
nae simjangbalbgo tteonagabwa Right now
[Ken]neomu daraseo kkeumjjighan agmongeul kkwosseo
uri cheombuteo modeun geoseul sijaghan
[Leo]yeogi neon eobseo modeun ge da geudaeroya
nal nega tteonadeon chalnaui kkum
ooooo [Hyuk]janinhan bami kkeuteobsi nal chajaogo isseo
ooooo [Hongbin]dasi nuneul gamabonda dasi nareul geu kkumsogeuro
[Ken]dasineun kkaeji anheul yeongwonhan kkumsogeuro
14/05/14
FANFIC: " KEKASIHKU ADIKKU"
Cast :
-
Lee Junho 2PM
-
Kim So Eun
By :
Asha Dwijayanti (@ashaazolla)
Selamat membaca Readers…..J
Junho dan Soeun. Pasangan kekasih ini baru saja
merayakan 2 bulan hubungan mereka.
“oppa, kapan kamu mau menemui ibuku?” Junho yang
sering menolak bertemu dengan ibu Soeun menyetujui untuk bertemu.
“bagaimana jika lusa? Oppa tidak sibuk, kan?” Tanya
Soeun.
“baiklah” jawab Junho sambil mencium pipi Soeun.
Junho mendatangi rumah Soeun, ia mengenalkan diri
sebagai kekasih Soeun. Ibu yang melihat putrinya memiliki kekasih seperti itu
seperti itu.
“Apa pekerjaanmu?” Tanya ibu.
“aku hanya karyawan biasa” Ibu tersenyum melihat
Junho begitu terbuka padanya.
“kamu sangat tampan siapa orang tuamu?” Tanya ibu.
“oppa, kamu membawa fotonya, kan? Biarkan ibuku
melihatnya” Junho mengangguk dan mengambil sebuah fotonya dengan ayahnya lalu
memberikannya pada ibu. Sesaat ibu kaget melihat foto itu tapi ia
menyembunyikannya. Ibu beralasan perutnya sakit jadi ingin ke toilet sebentar.
“sepertinya ibuku bermasalah dengan lambungnya lagi,
aku akan mengeceknya” kata Soeun pada junho. Soeun bertanya dengan ibu yang ada
didalam toilet, “apa ibu baik-baik saja?”
“perutku hanya sakit sedikit tak apa-apa, temui saja
dia” ucap ibu.
Sepeninggal Soeun, ibu mengeluarkan sebuah foto dari
sakunya. “apakah dia joon-ku?” Tanya ibu.
Tak berapa lama ibu kembali. Ia meminta maaf karena
perutnya tiba-tiba bermasalah.Ibu bertanya kenapa difoto itu hanya ada Junho
dan Ayahnya. “Ayahku bilang, ibuku meninggal saat aku masih kecil” jelas Junho.
“Joonie maafkan aku” ucap ibu dalam hati.
Keesokan harinya, ibu bertemu dengan seseorang. “lama
tidak bertemu?” sapa ibu pada orang itu. “bagaimana kabarmu?” Tanya orang itu
yang ternyata ayah Junho.
“aku baik-baik saja, bagaiman denganmu?”
“sama sepertimu”
“Insoo-shi, kamu tahukan setelah aku mengakhiri
hubungan denganmu aku kemudain menikah lagi?” Ayah mengangguk.
“benarkah kamu mengganti nama Joonie kita?” Ayah
mengangguk lagi.
“tapi darimana kamu tahu?” Tanya Ayah heran.
“Ayah Joonie bisakah kamu membantuku dan anak-anak
kita?” ucap ibu.
“Soeun tidak tahu kalau ayahnya saat ini bukanlah
ayah kandungnya, ia juga tidak tahu bahwa dia memiliki seorang kakak”
lanjutnya.
“maafkan aku juga, karena berkata pada joonie kita
bahwa ibunya sudah meninggal” kata Ayah sendu.
“tidak apa bukannya lebih baik seperti itu berkata
bahwa ibunya sudah meninggal daripada berkata ibunya menikah dengan pria lain?”
Ayah hanya mengangguk sedih.
“Joonie kita apa dia sedang berpacaran saat ini?”
Ayah menggangguk tapi bertanya darimana ibu mengetahui itu.
“Joonie kita berpacaran dengan adiknya” Ayah kaget
mendengarnya.
“awalnya aku juga tahu ini bisa terjadi tapi saat
Soeun kita mengenalkan pacarnya padaku dan memperlihatkan foto keluarganya aku
sangat sedih. Anak-anak kita tidak mengetahui kebenarannya tapi mereka sekarang
bertemu dan berpacaran. Bisakah kamu membantuku?” Ayah yang masih kaget
mendengar itu hanya bisa menghela nafas ia sadar bahwa ini juga karena
kesalahannya dimasa lalu.
Hari ini Junho ingin mengenalkan Soeun pada ayahnya.
Ayah menyambutnya denga baik. Soeun mengenalkan dirinya. Ayah berkata ia sudah
mengenalnya. Soeun senang mengetahui Ayah Junho sudah mengenalnya.
“bolehkah aku meminta tolong padamu?” ucap Ayah.
Soeun menerimanya dengan senang hati.
“aku mohon padamu akhiri hubunganmu dengan putraku”
Junho tersentak kaget mendengar ayahnya berkata seperti itu. Begitu juga dengan
Soeun senyumnya pudar saat mendengar itu.
“Junho, seperti yang kamu lihat dia hanya putra dari
seorang buruh yang tinggal dirumah kecil ini. Tidak sebanding denganmu yang
berasal dari keluarga terhormat. Soeun-i, sebagi ayah Junho aku mohon padamu
akhiri hubungan kalian” ucap Ayah lalu meninggalkan mereka berdua.
Junho yang masih kaget dengan apa yang ayahnya lakukan
mencoba menenangkan Soeun. “Soeun-i, dengarkan oppa ayahku seperti dia sedang
lelah jadi dia berkata seperti itu”
“ayahmu pasti sangat lelah, temuilah dia aku akan
pulang”
Didalam mobil, Soeun menangis tersedu-sedu ia tak
menyangka Ayah Junho menyuruhnya mengakhiri hubungannya. Junho menghampiri
ayahnya. “kenapa Ayah seperti itu?” Ayah diam.
“bukankah ayah pernah bilang padaku, tidak peduli
dengan siapa aku berhubungan yang penting jika aku bahagia itu sudah cukup
dimata ayah, tapi kenapa ayah menyuruh kami putus?”
Ayah bangkit dari tidurnya. “sudahku bilang kalian
dari kalangan yang berbeda. Cepat akhiri hubungan kalian!” bentak ayah. Junho
yang kesal dengan ayahnya keluar dengan membanting pintu. Ayah sedih melihat
anaknya seperti itu, “maafkan ayah tapi ini yang terbaik untukmu. Soeun adalah
adikmu” batin Ayah.
Ayah Junho dan Ibu Soeun bertemu lagi . Mereka
berbicara dengan anak mereka yang sudah tumbuh dewasa. Tak sengaja Soeun dan
Junho yang sedang menikmati kencan bertemu dengan kedua orang tua mereka di
restroran. Mereka menghampiri keduanya. “paman..?” panggil Soeun. Sontak Ayah dan Ibu menoleh.
“bibi, sejak kapan anda kenal dengan ayahku?” Tanya
Junho.
“Joonie-a?” Junho kaget nama yang biasa diucapkan
oleh ayahnya saat memanggilnya terlontar dari mulut ibu Soeun.
Junho dan Ayah sudah berada dirumah mereka. Junho
marah karena Ayah telah menyimpan rahasia besar darinya dan juga berbohong.
“maafkan, Ayah..” .
“kenapa Ayah menyembunyikan ini dariku? Karena
rahasia ini aku tidak tahu jika ibu kandungku masih hidup dan sekarang aku
berpacaran dengan adik kandungku sendiri!?” Junho yang tak kuat dengan rasanya
menitiskan air matanya.
“jadi alas an ayah menyuruh kami putus karena ini,
kan?” lanjutnya.
“maafkan, Ayah. Andai saja saat itu ekonomi keluarga
kita baik-baik saja mungkin kamu tidak akan terpisah dari ibu dan juga adikmu,
maafkan aku…” Ayah menangis.
Di rumah, Soeun mengurung diri dikamar dia tidak
terima Junho yang selama ini menjadi pacarnya ternyata kakak kandungnya
sendiri. “kenapa mereka menyembunyikan ini dariku dan oppa?” umpat Soeun dalam
tangisnya. Ibu yang mendengarnya anaknya menangis dari luar ikut menangis ia
menyesal tidak tidak mengatakan kondisi keluarga sebenarnya.
Ibu mengunjungi Ayah Junho di kantornya. Dia mengatakan
kondisi Soeun yang sudah berapa hari ini tidak mau makan dan terus mengurung
diri dikamarnya.
“bagaimana dengan Joonie-ku?” Tanya Ibu.
Ayah menghela nafas, “aku belum bertemu dengannya
semenjak kejadian itu ia pergi dan menginap dikantor”. Ibu sedih mendengarnya
baik putri maupun putranya menjadi seperti ini karena dirinya.
“Apa yang harus kulakukan?” ucap Ibu. Setelah bertemu
dengan ayah, ibu mencoba mengunjungi Junho dikantornya. Mereka mengobrol berdua
di café dekat kantor.
“Maafkan, aku” ucap Ibu.
“25 tahun lalu, jika aku tidak memutuskan bercerai
dengan ayahmu dan menikah lagi mungkin ini tidak akan terjadi”
“karena kondisi yang tak memungkinkan aku dan ayahmu
memutuskan bercerai. Saat itu kondisiku baru saja melahirkan adikmu, Soeun. Aku
merasa tidak sanggup jika harus membesarkannya sendiri jadi aku menikah lag
dengan pria laini” jelas Ibu.
“aku tidak masalah dengan itu, tapi kenapa ibu tidak
membawaku bersamamu?” Tanya Junho.
“walaupun kita bercerai, aku dan ayahmu tetap ingin
memiliki anak. Karena tidak memungkinkan membawa kalian berdua jadi kami
memutuskan untuk membawa satu dari kalian. Tapi setelah aku menikah dengan
suamiku sekarang aku sempat mencarimu dan juga ayahmu ke rumah. Tapi rumah itu
tidak kosong dan aku tidak tahu dimana keberadaan kalian”
“jika ibu tidak tahu keberadaan kami, bagaimana bisa
ibu bertemu dengan ayah direstoran? Sejak kapan kalian kembali bertemu lagi?”
“saat pertama kali kamu ke rumah dengan Soeun sebagai
kekasihnya dan menunjukan fotomu dan
juga ayahmu, saat itulah aku mengetahui kalau kamu anakku”.
“Junho-ya ku mohon maafkan aku dan ayahmu” ucap ibu
namun diralat kembali, “ah, tidak. Kita tidak pantas dimaafkan oleh kalian.
Tapi, Junho-ya udara sangat dingin kembalilah ke rumah jangan tidur dikantor
seperti ini lagi tak apa jika kamu tidak memaafkan kami tapi kembalilah Ayahmu
mengkhawatirkan dirimu” Junho berpikir dan teringat dengan Soeun.
“sudah beberapa hari ini dia tidak mau makan dan
hanya mengurung dirinya dikamar” ucap Ibu.
Seperti ucapan ibu, Soeun tetap mengurung dirinya
dikamar. Makanan yang dibawakan oleh pembantunya juga tidak disantap olehnya.
Ayah yang mengkhawatirkan putrinya hanya bisa menatap dan berdoa dari luar
rumah. Dalam hatinya ayah berdoa agar kedua anaknya baik-baik saja.
Keesokan harnya, seseorang memencet bel rumah Soeun. Ibu membukanya dan
melihat Junho disana. Junho minta ijin untuk berbicara empat mata dengan Soeun.
Ibu mengiyakan.
“kenapa kamu seperti in?” ucap Junho mengelus rambut
Soeun. Soeun bangkit dari tidurnya. “oppa,
mari kita akhiri hubungan ini” awalnya Junho kaget Soeun berkata seperti itu
tapi dia menyetujuinya.
“Soeun-ni, kedatanganku kemari juga ingin mengatakan hal
itu. Tapi karena kamu yang mengucapkannya lebih dulu dariku aku merasa lega”
ucap Junho.
“hubungan kita mungkin berakhir, tapi dengan keadaan
kita yang sekarang aku akan tetap menjadi oppa-mu” Junho memeluk Soeun.
2 Minggu kemudian. Ayah tiri Soeun kembali dari Amerika.
Soeun dan Ibu menyambut kedatangan ayah dengan bahagia karena sudah lama tidak
bertemu. Disana juga ada Junho. Ibu mengenalkan Junho sebagai putranya yang
selama ini dicariya. Ayah menyapa Junho, “aku sudah mendengar banyak tentang
dirimu dari ibumu dan” Ayah menghentikan ucapannya.
“kamu terlihat tampan, kenapa anak yang terlahir dari
rahim istriku dikarunia wajah seperti ini? Sepertinya Ayahmu sangat tampan?” Junho
tersenyum mendengarnya. “ayahku memang sangat tampan” ucap Junho membuat tawa
semua orang.
Ibu menjauh dari mereka dan menelpon ayah Junho,
“bolehkah dia bermalam dirumahku hari ini? Suamiku meyambut baik dirinya,
mungkin jika dia bermalam atau menginap berapa hari ini suamiku dan Junho bisa
akrab lebih cepat” ucap Ibu.
“syukurlah jika suamimu menyambut baik joonie kita”
“apa kamu tidak apa-apa, jika Junho menginap
dirumahku?” Tanya Ibu khawatir.
“jika Junho sedang sibuk dengan pekerjaannya aku
sudah biasa tidur sendiri. Kamu sudah lama tidak bertemu dengannya, habiskan
saja waktu bersamanya” ucap ayah.
“terima kasih, aku juga akan menyuruh Soeun kita agar
sering menamanimu” ucap Ibu lalu mengakhiri teleponnya. Ibu kembali ke ruang
keluarga, ia melihat kedua anaknya dan juga suaminya sedang bercanda ria.
“oh iya Ayah hampir lupa, kamu bilang kamu akan
mengenalkan pacarmu pada ayah?” Tanya ayah pada Soeun.
Soeun menatap Junho, “kami sudah putus beberapa waktu
lalu”. Ibu menatap kedua anaknya sedih.
Ayah yang mengetahui putrinya sedang patah hati
mencoba menghiburku. “Putriku baru saja putus dengan pacarnya. Junho-ya bisakah
kamu mengenalkan temanmu pada adikmu ini?” canda Ayah.
“temanku? Kenapa tidak aku saja?” sontak semua
menoleh ke arah Junho.
“aku hanya bercanda, Soeun adalah adikku mana mungkin
aku berpacaran dan menikahinya?” membuat tawa semua orang.
-The End -
13/05/14
FANFIC : "I LOVE MY STYLIST"
Main Cast : Jang Wooyoung 2PM
Eunji A-PINK
Support Cast : Member 2PM
Jokwon (2AM)
Manager & stylist Kim
Genre : ♥Romance♥
Selmat membaca readers….
Member 2PM sedang mengalami masalah, salah satu
stylist mereka mengundurkan diri. Mereka dan manger sepakat menuduh Wooyoung
dalang dari semua ini.
“apa kamu puas?” teriak Junsu.
“Wooyoung-ah, ini sudah ketiga kalinya kita mengganti
stylist dalam waktu satu tahun saja. Kita sangat sibuk, bagaimana bisa kita
mencari stylist baru lagi?” ucap
Nichkhun.
“seterah kalian” jawab Wooyoung santai. Junsu yang
sudah kesal dengan dongsaengnya ingin sekali menghajarnya, “YA! Wooyoung-ah!”.
Tidak ingin keduanya bertengkar, member lainnya berusaha memisahkan mereka.
JYPE sedang mencari stylist baru untuk 2PM. Wooyoung
ikut ambil dalam bagian itu. Dengan tingkahnya ia berusaha menjatuhkan para
stylist itu. seorang calon stylist berkata dia memiliki alergi dengan bulu,
Wooyoung meremehkannya. “bagaimana bisa stylist memiliki masalah seperti itu?
Lalu apa yang akan kamu pakaikan pada kami dimusim dingin? Sebuah jas? Kau
didisfikualifikasi” Stylist tertunduk sedih mendengarnya. Manger dan staff
lainnya hanya bisa menghela nafas melihatnya.
Seorang stylist masuk, Wooyoung dibuat heran olehnya.
Seberapa kali ia mencoba untuk menggagalkan calon stylist-Nya tapi stylist itu tidak pantang menyerah
dan terus menjawab cibiran dari
Wooyoung.
Pengumuman stylist yang dipilihpun datang. Stylist
yang memenangkan audisi itu sedang
bersama Nickhun dan Wooyoung menuju salah satu station tv . Wooyoung dan
Nichkhun sedang asik bercanda. Tak sengaja kepala Wooyoung membentur atap mobil
mereka membuat dahinya terluka. Stylist baru ingin memasangkan palster
didahinya tapi Wooyoung menolaknya takut para fans melihatnya.
“aku tidak ingin memakainya. Bagaimana jika ada fans
yang bertemu denganku dan memotretku pasti aka timbul rumor kenapa aku memakai
plaster” ucap Wooyoung.
“Kamu bisa melepasnya saat kita tiba” Stylist mencoba
memasangkan kembali plasternya.
“Ya! Jung Eunji!” bentak Wooyoung membuat semua yang
mendengarnya kaget termasuk manager yang sedang menyetir.
“Wooyoung-ah kenapa kamu seperti ini lagi. Stylist
Jung benar, kamu kan bisa melapasnya saat kita tiba lagipula dahimu
mengeluarkan darah” bela Nichkhun.
“aku tidak mau” Stylist Jung mendekatinya, ia
memasang plaster didahi Wooyoung.
“kamu harus memakainya, fansmu justru akan khawatir
jika melihat dahimu berdarah seperti ini” Stylist Jung menurunkan poni Wooyoung
dan merapikannya sehingga plaster itu tidak terlihat.
“Eunji-ah, kamu pintar sekali dengan begitu lukanya
tidak terlihat. Kita lebih dewasa darimu
tapi sepertinya kamu lebih pintar dari kami” seru Nichkhun. Wooyoung menatap
Eunji, “kenapa wanita ini tahan denganku?” batinnya.
2PM menyelesaikan jadwalnya hari ini. Eunji kebagian
membawa kostum-kostum 2PM. Saking banyaknya barang yang ia bawa, dia hampir
terjatuh. Seseorang menolongnya, dan orang itu adalah Wooyoung. Sadar posisi
mereka sangat dekat Wooyoung melepaskan dekapannya. “maaf” ucap Eunji.
“Kenapa kamu membawa begitu banyak barang, dimana
stylist Kim?” Tanya Wooyoung.
“dia membawa barang lainnya ke mobil” Wooyoung
mengambil barang ditangan Eunji dan membawanya ke mobil.
Di asrama, Wooyoung masih kepikiran dengan kejadian
diruang ganti tadi. Membayangkan posisinya yang seperti sedang berpelukan dari
belakang. “kenapa aku memikirannya? Aku seorang selebritis tak mungkin aku
menyukainya” gumam Wooyoung.
“hyung, apa kamu tidak ingin makan malam?” teriak
Chansung.
“baik aku segera kesana” jawab Wooyoung.
Hari ini Wooyoung terkena demam. Dia terpaksa absen
dari 2PM sementar member lainnya tetap bekerja tanpa dirinya. Pintu bel asrama
berbunyi. Wooyoung membukanya dan ternyata itu adalah stylist Jung.
“kenapa kamu disini? Bagaimana dengan pekerjaanmu?”
Tanya Wooyoung.
“Stylist Kim mengambil alih kerjaku. Manager
menyuruhku membawakn bubur untukmu karena dia tidak bisa kesini”
“kemana dia?” Wooyoung bertanya keadaan manager-Nya.
“dia sedang menandatangani kontark kerja kalian”
jawab Eunji.
“apa demammu sudah turun?” Eunji memegang dahi
Wooyoung membuatnya sedikit kaget.
“aigo, kenapa demammu belum turun? Apa kamu belum
minum obat?” Tanya Eunji.
“aku sudah meminumnya”
“apa kamu ingin aku membuatkan sup ginseng untukmu?
Saat aku sakit biasanya ibuku membuatkannya untukku” Wooyoung mengangguk.
Wooyoung memakan bubur pesanannya. Dilihatnya Eunji
yang sedang memasak. “Wooyoung-ah sadarlah” Wooyoung mengontrol dirinya dan
mulai menyalaikan tv.
2PM selesai perform dari salah satu acara. Wooyounng
melangkah ke ruang ganti sendiri. Dilihatnya Eunji yang sedang merapikan
peralatan kostum mereka. “oh, kalian sudah selesai?” sapa Eunji yang menyadari
keberadaan Wooyoung. “dimana yang lain?” lanjutnya.
“aku tidak tahu” jawab Wooyoung. Eunji permisi
meninggalkan ruangannya.
“terima kasih untuk kemarin” ucap Wooyoung
menghentikan langkah kakinya.
“sepertinya sup ginsengmu membuat tubuhku lebih baik
sekarang” lanjutnya. Eunji tersenyum dan melangkah keluar. Wooyoung membalas
senyuman itu.
Pesta hari jadi JYPE akan diadakan beberapa hari
lagi. 2PM sedang mengobrol bersama.
“Hyung, ku dengar Changmin Hyung akan membawa
pacarnya ke pesta?” ucap Chansung.
“benarkah?” Tanya Junho.
“Sunye juga akan membawa suami dan anaknya” kata
Taecyeon.
“aku juga ingin membawa Tiffany ke pesta itu” seru
Nichkhun.
“apa aku harus membawa Hyejong (AOA) bersamaku? Ah
sepertinya aku akan mengajaknya” ucap Junsu.
“aku juga ingin membawa GuiGui” Taecyeon tidak ingin
kalah dengan hyung-hyungnya.
“kita bertiga anggota termuda,tapi kenapa kita
bertiga juga yang tidak membawa pasangan?” Tanya Junho. Ia merasa tidak adil
kenapa saat ada acara seperti ini ia, Chansung, dan Wooyoung tidak memiliki
pasangan. “Chansung memiliki banyak pengalaman pacaran dari semuanya tapi dia
tidak pernah membawanya pada kami.
Hari ini, pesta diadakan. Sesuai dengan rumor yang
beredar Changmin membawa pacarnya ke pesta itu. Sunye juga membawa keluarganya.
Tak lupa untuk tiga member 2PM Junsu, Nichkhun, Taecyeon yang membawa
pasangannya masing-masing. Wooyoung masuk ke ruang pesta. Anggota dan staff
JYPE sontak melihatnya ditambah Wooyoung yang datang dengan membawa
pasangannya.
Junho menghampirinya, “hyung sejak kapan kalian
bersama?” tanyanya.
“Wooyoung-ah, kalian berdua pacaran?” teriak Jokwon.
Wooyoung tersenyum.
“benarkah hyung berpacaran dengannya? Dengan stylist
Jung?” Tanya Chansung kaget.
#Flashback#
Wooyoung baru selesai menjadi MC salah satu program
music. Eunji yang melihatnya kelelahan memberinya minum selagi di mengusap
keringat Wooyoung dengan tissue.
“ada yang ingin kutanyakan padamu?” Eunji
memperbolehkannya. Wooyoung memastikan diruang hanya ada mereka berdua saja.
“Stylist Jung” ucapnya.
“aniyo,maksudku Eunji. kenapa kamu seperti ini?”
“maksudmu? Bukankah ini pekerjaanku?”
“bukan itu maksudku, selama ini aku berusaha
membuatmu tersiksa tapi kamu terus tahan denganku”
“sebelum memutuskan bekerja dengan kalian aku sudah
tahu banyak rumor kenapa para stylist terlebih dahulu mengundurkan diri dan
hanya stylist Kim yang betah denganmu. Maka itu aku sudah mempersiapkan diri
sebelumnya”
“Eunji-ah apakah kamu menyukaiku?” Eunji tersentak
mendengarnya. Dia tidak ingin perasaannya diketahui Wooyoung. Dia pamit keluar
tapi Wooyoung mencegahnya. “benarkah kamu menyukaiku?” Tanya Wooyoung lagi.
“Wooyoung-ah kenapa kamu seperti ini?” Eunji menatap
Wooyoung.
“kamu sudah lumayan lama menjadi stylist kami,
mungkin kamu juga hafal dengan sikapku. Aku berfikir pada awalnya aku tidak
mungkin berpacaran dengan wanita sepertimu. Tapi sepertinya aku menyukaimu.
Itulah kenapa aku bertanya padamu apakah kamu menyukaiku”
“Wooyoung-ah sebenarnya aku sama sepertimu walaupun
kamu bersikap kasar padaku tapi entah kenapa hatiku merasakan hal berbeda
setiap kamu melakukan itu padaku. Tapi sekarang aku bekerja denganmu bagaimana
bisa aku berpacaran denganmu yang terkenal?”
Wooyoung mendekati Eunji dan menciumnya.
“Eunji-ah tidak masalah bagiku yang terkenal atau
tidak ini hidupku jadi aku yang memutuskan apa yang akan kuperbuat. Pertama,
aku akan mengenalkanmu pada member yang lain baru setelah itu aku
mengumumkannya pada yang lain bahwa kita saling mencintai, Eunji-ah percayalah
padaku” Eunji mengangguk dan Wooyoung melesatkan bibirnya ke bibir Eunji lagi.
#Flashback end#
“wah, cerita yang sangat menarik. Wooyoung kita yang
selalu bermasalah dengan para stylist jusrtu sekarang berpacaran dengan
stylist-Nya sendiri” ucap Junsu kagum.
“Wooyoung-ah Selamat!” teriak Jokwon. Diikuti sorakan
yang lain. Kemudain Chansung dengan sedikit bercanda menyuruh mereka untuk
berciuman. Mereka yang mendengar usul Chansung awalnya kaget tapi pada akhirnya
menyukai usul itu. “cium! Cium!” sorak mereka. Dengan malu-malu Wooyoung
mendekati Eunji dan mencium bibirnya. Chansung kaget melihatnya ia tidak
percaya hyung-Nya akan benar-benar melakukan itu didepan orang banyak.
“kurasa tidak butuh waktu lama public mengetahui
hubungan mereka,” ucap Nichkhun diiring tawa lainnya.
-The End-
11/05/14
CERPEN : TEMANKU KEKASIHKU part 3(end)
baca part sebelumnya disini
Anton
mengirim pesan mengajak bertemu dengan Nana. “kamu bilang kamu ingin bertemu dengan
gadis yang kusukai bukan? datanglah ke Restoran Permata” tulis Anton dalam
pesannya.
“benarkah? Aku boleh bertemu dengannya?”
“ya”
“haruskah aku membawa Cesil dan
Sasya?”
“jangan, datanglah sendiri. Kamu
adalah orang pertama yang mengetahui aku menyukai gadis ini setidaknya aku
ingin memastikan gadis ini padamu dulu baru setelah itu mengenalkannya dengan
yang lain”
Setelah menerima pesan itu Nana
pergi ke restoran yang disebut. Selama di Taxi ia bertanya-tanya siapa
sebenarnya gadis ini dan kenapa ia tidak boleh mengajak teman-teman lainnya apa
gadis ini jelek? Atau sebaliknya?
Nana tiba di restoran yang dituju.
Pelayan menunjukan sebuah ruangan yang sudah dipesan Anton. Saat masuk ke dalam
dia tidak melihat siapapun disana dan hanya terdapat makanan yang sudah ditata
rapi, dekorasi bunga, dan sebuah cermin besar dipojok ruangan. Nana bingung dan
hapenya bordering. Anton menelponnya.
“kenapa tempat ini kosong? Apa kamu
ada masalah dengan gadis itu?” Tanya Nana setelah mengangkat telpon itu.
“tidak, gadis itu datang dan dia
juga sedang disana bersamamu” ucap
Anton. Nana celingukan mencari gadis yang dimaksud Anton tapi disana tidak ada
siapa-siapa apa dia salah masuk ruangan? Tapi pelayan bilang ini ruangannya.
“dimana dia?” Nana terlihat bingung.
“berjalanlah ke pojok?” Nana
menurutinya tapi tetap tidak ada gadis itu dan hanya ada cermin disana. Sesaat
dia berfikir jika Anton bilang bahwa dirinya sedang bersama gadis itu apa
mungkin gadis itu hantu? Tapi tidak mungkin bukan karena Anton menyukai film
sihir dan horor dia jadi menyukai hantu wanita, kan?
Perlahan Nana melihat cermin itu dan
nampaklah bayangannya. Nana terkejut melihatnya. “Jika benar gadis itu disini
apakah itu dia?” gumam Nana.
Jika Nana menatap cermin itu maka
timbul bayangnya dan berarti ruangan itu memang terdapat 2 orang gadis tapi
jika ia tidak menatap cermin itu maka bayangannya hilang. “apakah mungkin gadis
itu adalah aku?”. Nana mengingat kembali cerita Anton tentang gadis itu yang
menyatakan bahwa gadis itu memiliki nasib yang sama dengannya. “jadi benarkah
gadis itu aku?”
Nana membalikan badannya disana
sudah berdiri Anton.
“kamu sudah melihat gadis itu, kan?”
Nana mengangguk.
“gadis itu sedang dihadapanku
sekarang” Nana mengangguk kembali.
“Na, semenjak pertama kali kita
bertemu dan tak sengaja bertabrakan denganmu aku sudah mulai menyukaimu
walaupun saat itu kita baru bertemu. Dan semakin kesini aku benar-benar
merasakan bahwa itu memang benar-benar cinta. Aku menyukaimu, Na” ucap Anton.
“Nton,” Nana menangis.
“kalau boleh jujur aku belum siap
menjalin kasih dengan lelaki lagi. Walaupun waktu itu aku tidak benaran pacaran
dengan Kak Aga tapi aku benar-benar belum siap menjalin cinta denganmu. Kamu
tahu kan gimana rasanya disakitin sama pasangan yang kamu cintai? Aku tidak
ingin itu terulang. Ditambah aku hanya menganggapmu sahabat saja” Nana
meninggalkan Anton. Anton hanya menatap kepergian gadis yang ia sukai, ia tahu
luka dihati Nana belum benar-benar hilang.
Semenjak kejadian itu membuat
hubungan mereka merenggang dan sedikit canggung walaupun begitu mereka tidak
ingin memperlihatkannya kepada teman-temannya terutama Cesil dan Sasya. Saat
pulang sekolah seseorang sudah menunggu Nana dengan motornya dan orang itu
adalah Aga. Setelah putus dengan pacarnya ia memutuskan untuk kembali dengan
Nana karena ia merasa memiliki perasaan cinta padanya.
Nana yang melihat kehadiran Aga
tentu kaget. Aga menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Awalnya Nana tidak
mau tapi saat melihat Anton dan kedua sahabatnya datang ia memutuskan untuk
menerima tawaran itu. Cesil dan Sasya yang melihat hubungan Nana dan kak Aga
kembali pulih tentu bahagia. Namun tidak dengan Anton, dia hanya bisa menatap
sedih kepergian Nana.
“kukira kamu akan menolak ajakanku?”
ucap Aga setiba di rumah Nana.
“terima kasih” Nana melangkahkan
kakinya masuk ke rumah.
“kukira kamu sudah memaafkan ku?”
teriak Aga.
“bukan karena aku menerima tawaran
kakak berarti aku memaafkanmu hanya saja ada sesuatu disana yang membuatku
harus segera pergi. Sekali lagi terima kasih” Nana membalikan badannya dan
masuk ke rumahnya.
“aku akan berusaha mendapatkanmu”
ucap Aga melihat kepergian Nana.
Berusaha membuktikan ucapannya, Aga
mulai mendekati kembali Nana. Walaupun Rendy tidak menyetujui temannya kembali
berhubungan dengan Nana tapi apa boleh buat sekarang Aga tidak memiliki pacar
jadi tidak ada alasan buatnya untuk mengganggu hubungan mereka.
Aga kembali mengantar jemput Nana
sekolah. Walaupun Nana tidak menginginkannya tapi setidaknya ini akan membuat
Anton melupakan dirinya. Cesil dan Sasya merasa ada yang aneh dengan kedua
sahabatnya Nana dan Anton menyelidiki Nana dengan melihat buku& diary-Nya. Saat itu, kelas sedang sepi, Cesil dan
Sasya masuk kedalam. Sebelum melihat buku& diary Nana mereka celingukan takut ada yang melihat mereka berdua.
“Hari
ini, aku bercerita pada teman-temanku bahwa aku dan kak Aga sudah berpacaran
namun karena kak Aga sedang sibuk jadi aku belum bisa mengenalkan resmi pada
mereka. Sebenarnya saat aku bercerita aku tidak yakin bahwa teman-temanku
mempercayainya tapi dengan polosnya mereka malah mendukung kami. Tapi Tuhan
kalau aku boleh jujur sebenarnya cerita itu tidak semuanya benar tentang kak Aga
yang menghilang itu benar tapi bukan karena dia sibuk melainkan dia benar-benar
hilang entah kemana. Dan kami juga belum berpacaran, aku hanya mengalami cinta
sepihak saja karena kak Aga belum menjawab cintaku. Teman-teman maafkan aku….”
Cesil membuka lembaran berikutnya.
“Aku
bertemu dengannya hari ini setelah 2 minggu dia menghilang. Anton dan aku tidak
sengaja melihatnya saat dibioskop tadi. Kak Aga sedang bersama wanita
sepertinya dia pacarnya dan benar saja saat kak Aga melihat keberadaan kami dia
langsung klarifikasi padaku kalau wanita itu pacarnya. Hatiku terasa hancur
mendengarnya, sekarang aku tahu kenapa saat aku menyatakan cinta padanya dia
tidak langsung menjawab mungkin karena ini. Kak Aga apakah ini berarti aku
harus melupakanmu?”
Saat Cesil membuka lembaran
berikutnya dia dan Sasya kaget karena di buku& diary itu tertulis nama Anton.
“Seorang
temanku ingn mengenalkan gadis yang ia suka padaku namun saat aku menemui
mereka aku tidak melihat siapapun terutama gadis itu. Aku bingung kenapa tidak
ada gadis itu apa mungkin mereka bertengkar sebelum aku tiba disini? Tapi
pikiranku salah saat Anton menyuruhku menatap cermin ia berkata bahwa gadis
yang dicermin itulah gadis yang ia suka. Tentu itu membuatku kaget. Anton
menyatakan cintanya padaku. Dengan halus aku menolak cintanya walaupun begitu
aku menyesal karena telah menolak cintanya apalagi selama aku mengalami rasa
sulit Anton selalu bersamaku dan menghiburku tapi apa boleh buat aku harus
ingat janjiku dengan Cesil dan Sasya saat pertama kali berteman. Kami tidak
boleh memiliki hubungan special dengannya selain hubungan pertemanan. Dengan
berat hati aku menolak cintanya.”
Cesil dan Sasya saling berpandangan
mereka tidak menyangka kedua temannya itu memiliki rahasia besar dan saling
jatuh cinta namun ada yang membuat bingung mereka “jika Nana ingin melupakan
kak Aga tapi kenapa saat kak Aga kembali dia menjadi dekat lagi dengannya?”
ucap Cesil.
“apa karena Anton?” Tanya Sasya.
“karena perjanjian yang kita pernah
buat, Nana tidak bisa menerima Anton makanya saat kak Aga kembali ia jadi dekat
lagi dengannya agar Anton melupakannya” jelas Sasya. Terdengar suara langkah
seseorang Cesil segera menutup buku& diary Nana. Bel% masuk berbunyi, teman-teman dikelasnya mulai
berdatangan begitu juga dengan Anton dan Nana.
Dibelakang kursi Nana dan Anton,
Cesil dan Sasya mengamati mereka berdua. Tidak ada obrolan, tidak ada candaan
itu menambah yakin Cesil dan Sasya dengan kecanggungan mereka saat ini.
Saat pulang sekolah Nana bercerita
pada Cesil dan Sasya tentang hubungannya dengan kak Aga yang mulai membaik. Kak
Aga juga mengajaknya memulai hubungan baru. Membuat mereka penasaran apa yang
akan dijawab Nana.
“aku belum menjawabnya. Aku berjanji
akan menjawabnya saat kita bertemu akhir minggu ini” ucap Nana.
“lalu apa jawaban yang ingin kamu
berikan?” Tanya Sasya penasaran. Tepat saat itu Anton datang menghampiri
mereka.
“karena kami pernah mengalami rasa
sulit berdua sepertinya dengan aku yang sebentar lagi lulus dan kak Aga juga
sudah tidak terlalu sibuk ada kemungkinan aku menerimanya lagi” ucap Nana.
Cesil dan Sasya menatap Anton. Tidak
ada respon yang ditunjukannya pada Nana. “kenapa dia diam saja?” batin Cesil.
“apa
hubungan mereka berakhir?” batin Sasya. Anton pamit pulang terlebih dulu
mereka mengiyakannya. Cesil dan Sasya yang melihat Nana menatap kepergian Anton
yakin bahwa Nana masih menyukai Anton dan kata-katanya tadi Cuma kebohongan yag
dibuatnya.
Tidak ingin sahabatnya mengalami
patah hati dua kali. Cesil dan Sasya merencankan sesuatu agar Nana dan Anton
kembali bersama.
Satu
hari sebelum Nana dan Aga bertemu, Cesil dan Sasya menemuinya.
“kamu
yakin dengan jawabanmu?” Tanya Sasya. Nana mengangguk.
“Na,
kita berdua tahu bahwa kamu sama kak Aga tidak pernah berpacaran, kan?” ucapan
Cesil membuat Nana kaget.
“darimana
kalian tahu?”
“Na,
lupain aja perjanjian yang pernah kita buat. Kita kan tidak ada yang tahu
kedepannya gimana?” ucap Cesil.
“kita
berdua tidak mau kamu mengalami rasa sakit dua kali. Kalau kamu menyukainya
buat apa kamu menerima Kak Aga yang sudah menyakitimu?” kata Sasya.
“jika
kamu menolak Anton hanya karena perjajian kita dan menerima kak Aga agar Anton
melupakanmu bukannya itu jahat?” Nana terkejut kedua sahabatnya mengetahui
rahasianya.
“kita
tidak akan memaksamu tapi coba pikiran kembali jika kamu menerima kak Aga maka
sakit hati yang pernah kamu alami akan terjadi juga dengan Anton” Cesil dan
Sasya pergi meninggalkan Nana yang memikirkan kata-kata sahabatnya tadi.
Didalam
Taxi Cesil berusaha menelpon Anton. Tapi tidak diangkat jadi dia mengirimkannya
pesan suara. “aku dan Sasya tahu kamu menyukai Nana, kan? Kami tahu itu jadi
kenapa kamu tidak mencoba menghalangi mereka? Datanglah ke Heaven Cafe besok
sore, mereka akan bertemu disana. Anton, kami mengetahui rahasia Nana. Dia
menyukaimu bukan kak Aga. Dia menerima kak Aga karena ingin menjauhimu” Cesil
mengirim pesannya.
Hari
yang dinanti-nanti Aga tiba. Dia akan menerima jawaban dari Nana. Aga optimis
Nana akan menerimanya. Nana tiba ditempat tujuannya.
“kamu
sudah datang?” sapa Aga.
“akan
kupesankan minuman terlebih dulu untukmu”
“tidak
perlu” sela Nana.
“kak,
aku ingin mengatakan langsung jawabanku padamu” Aga yang melihat Nana
terburu-buru menyuruhnya duduk.
“aku
sudah memikirkannya, sepertinya aku tidak bisa menerimamu” Aga sedih ternyata dugaannya
salah.
“tapi
selama ini kamu menerima kehadiranku?” Tanya Aga.
“maaf,
kak. Mendekatimu kembali sebenarnya bukan karena aku masih memiliki perasaan
padamu. Hanya saja aku ingin menghindar dari seseorang” ucap Nana.
“aku
sadar jika aku menerimamu sekarang akan membuat orang itu terluka seperti apa
yang aku alami saat kamu meninggalkanku. Tentu aku tidak ingin membuatnya sepertiku
jadi maafkan aku…” Nana bangkit dari kursinya ingin pergi, Anton sudah berdiri
dibelakangnya. Dia tersenyum pada Nana yang mengucapakan kata-kata manis
seperti itu. “terima kasih” Anton memeluk Nana dan mengajaknya keluar dari
tempat itu. Aga yang menyaksikan itu hanya bisa menghela nafas.
3
tahun berlalu. Nana bersiap-siap kembali ke negaranya. Sekolahnya di Inggris
telah selesai. Nana mengirim sebuah pesan pada seseorang.
“kamu
akan menjemputku di bandara, kan?” Anton membaca pesan itu.
Tiba
dibandara, Nana mencari keberadaan Anton dipintu keluar. Nana melihat seseorang
yang memegang nametag besar bertuliskan namanya, dan orang itu adalah Anton
kekasihnya. Nana menghampirinya.
“ku
kira kamu tidak akan datang?” ucap Nana.
“kekasihku
pulang, tidak mungkin aku tidak menyambutnya, kan?” Tanya Anton. Nana mencium
pipi Anton.
“lihat!
Aku menggapai pipimu” ucap Nana meyakinkan dirinya sudah tumbuh tinggi.
“itu
karena sepatumu” Anton menunjuk sepatu yang dipakai Nana. Nana tersenyum.
“hanya 10 cm saja,” keduanya tersenyum.
-SELESAI-
by : AshaAzolla & Inggar Diana
CERPEN : TEMANKU KEKASIHKU part 2
baca part sebelumnya disini
“Anton…” Tegur Nana mendahului. Melihat Nana yang mengenal Anton membuat kedua sahabatnya curiga. Tidak mau ada kesalahpahaman diantara mereka Nana menjelaskan dia kenal Anton saat tadi tidak sengaja bertabrakan dengannya. Mengetahui Anton anak baru Cesil dan Sasya bertanya dimana kelas Anton.
“Anton…” Tegur Nana mendahului. Melihat Nana yang mengenal Anton membuat kedua sahabatnya curiga. Tidak mau ada kesalahpahaman diantara mereka Nana menjelaskan dia kenal Anton saat tadi tidak sengaja bertabrakan dengannya. Mengetahui Anton anak baru Cesil dan Sasya bertanya dimana kelas Anton.
“kelas XIIIPA-1” ucap Anton.
“wah… berarti kamu sekelas sama kita
bertiga” ucap Sasya senang.
Perkenalan pertama mereka tidak
membuat mereka canggung saat bertemu. Dengan tiga sekawan yang ceria ini Anton
sangat mudah bergaul dengan mereka. Dikelas Anton duduk sebangku dengan Nana
yang menawarinya duduk bersama. Saat jam pelajaran terlihat Anton sepertinya
murid yang cerdas dan berprestasi tak kalah dengan Nana yang tidak menyukai
pelajaran tapi selalu mendapat nilai yang bagus, karena setiap kali ibu guru
memberi pertanyaan Anton bisa menjawabnya tanpa ragu-ragu. Anton memang berasal
dari sekolah yang bagus di ibu kota. Nana dan sahabat-sahabatnya merasa tak
canggung lagi untuk berteman dengan Anton.
Anton tak seperti para siswa
laki-laki yang lain yang suka adu kekuatan dan adu ketampanan. Tak heran pula
dari ia pertama masuk sudah banyak yang meliriknya tapi Anton tetap bersikap
ramah seperti biasa.
Hari pertama Anton disekolah ini
adalah hari yang menyenangkan baginya, begitu juga dengan Cesil dan Sasya yang
diam-diam mengaguminya. Bel tanda usainya pelajaran berbunyi, Nana sudah
dijemput Kak Aga yang mengendari mobil kakaknya. Tapi dia khawatir dengan Anton
yang belum dijemput oleh sopirnya. Tak lama kemudian mobil jemputan Anton pun
datang. Nana bisa pulang dengan perasaan lega.
“cowok yang tadi pacar kamu ya, Na?”
Tanya Agasi dengan senyum.
“bukan kok kak, itu murid baru
disekolah Nana yang kebetulan juga satu kelas dengan Nana” jelas Nana.
“tapi dia ganteng juga, cocok sama
kamu Na”
“kak Aga, dia cuma teman aku aja” seru
Nana.
Sudah hampir 3 bulan hubungan
keluarga Nana dengan Aga semakin dekat. Nana juga semakin akrab dengan Aga,
mereka sering kontak BBM ataupun telpon-telponan bahkan sering jalan bareng
bila mereka ada waktu untuk keluar. Sesekali mereka juga mengajak kak Rendy
untuk menemani mereka jalan. Kak Rendy tak banyak bicara saat mereka jalan
bertiga. Nana terlihat begitu sayang kepada Aga. Begitupun sebaliknya, Aga juga
terlihat sangat perhatian dengan Nana, adik temannya sendiri.
Kali ini mereka bertiga jalan ke
Malang tempat nenek Nana dan Rendy tinggal. Tak lupa Nana juga mengajak kedua
sahabatnya karena sekolah sedang diliburkan 1 minggu. Mobil terasa penuh karena
barang-barang yang dibawa lumayan banyak karena rencananya mereka akan menghabiskan
waktu di Malang selama 6 hari. Sekitar 3 jam perjalanan, merekapun telah sampai
dirumah nenek Nana, nenek yang melihat cucu-cucunya datang sangat bahagia
ditambah mereka membawa teman-temannya.
Nenek membuat minuman untuk
tamu-tamunya. Tidak ingin menyianyikan waktu, mereka berjalan ke teras rumah
nenek dan melihat indahnya kota Malang. Saat Cesil, Sasya dan Kak Rendy sibuk
berfoto9 Kak Aga meraih tanganku dan menggenggamnya membuat
Nana terkejut.
“Nana, pemandangan disini indah ya?”
“ehh… i… iya kak” ucap Nana gugup.
“disini serasa diPuncak deh Na”
“masak sih kak, emang kakak udah
pernah ke Puncak?”
“udah sih tapi cuma sekali”
“pasti enak ya kak disana?”
“iya, Na” Agasi mengelus rambut
panjang Nana yang tergurai.
Setelah agak lama bercakap-cakap,
Agasi mengeluarkan ponsel yang ada di saku jaketnya untuk menyempatkan berfoto9 dengan Nana.
Entah sengaja atau tidak, tangan Aga merangkul pundak Nana dengan lembut
membuat jantung Nana berdetak semakin tak beraturan. Mereka tersenyum ke arah kamera begitu
juga Nana yang ingin berfoto bersama Aga denngan ponselnya.
Malam harinya, Nana masih terpikir
hal apa yang terjadi tadi siang. Nana merasakan hal yang tidak wajar, ia bertanya pada dirinya sendiri. Apakah aku menyayanginya selama ini. Atau
aku mencintainya? Mungkin. Tapi apakah aku berani mengungkapkan hal itu?. Aku
tidak sanggup bila harus memendamnya sendiri. Pertanyaan itu selalu ada di
pikiran Nana. Hingga makan malam bersamapun Nana hanya diam dan tidak berani
memandang Aga. Saat Nana duduk diteras dan memandang bintang-bintang dilangit
dengan penuh tanya Aga datang menghampirinya.
Mereka berdua mengobrol dibawah
rembulan malam. Nana yang sudah tidak sanggup memendamnya cintanya lalu
mengutarakan cintanya pada Aga. Aga yang tidak tahu harus menjawab apa hanya
bisa memeluk Nana. Tidak jauh dari mereka kak Rendy sedang mengamati adiknya
yang sedang menyatakan cinta pada temannya.
Sudah 2 minggu ini Aga jarang ke
rumah Nana membuat dirinya gelisah. Saat di sekolah kedua sahabatnya
menghiburnya begitu juga dengan Anton. Tidak ingin temannya terus terlarut
dalam kesedihannya Anton mengajak Nana pergi menonton Film kebetulan kakaknya
memberinya tapi ia tidak bisa mengajak Cesil dan Sasya karena ia hanya punya 2
tiket saja. Cesil dan Sasya kecewa tapi walaupun begitu mereka tidak
mempermasalahkannya lagipula mereka juga tidak ingin Nana sepert ini.
Saat berjalan disekitar gedung
bioskop, mereka tidak sengaja bertemu dengan Aga. Nana melihat Aga tidak datang
sendiri melainkan dengan seorang gadis yang sepertinya pacarnya. Anton yang
melihat itu mencoba menghalangi Nana untuk bertemu dengan Aga namun telat baginya
karena Aga juga sudah melihatnya. Nana bicara empat mata dengan Ega.
“sekarang kamu tahu kan kenapa aku
tidak menjawab cintamu?” Tanya Aga. Nana mengangguk sedih.
“jika kakak sudah punya pacar kenapa
kakak selalu bersikap seperti itu padaku?” Aga hanya bisa minta maaf.
“seharusnya kakak tidak perlu
bersikap seperti padaku. Karena sikapmu itu aku menyukaimu dan terus menerus
menunggumu yang hilang selama 2 minggu ini”.
“maafkan aku” ucap Aga.
“saat aku menyatakan cinta padamu
seharusnya kamu menolakku langsung bukannya memelukku dan menghilang setelah
itu” Nana menangis.
“sekarang aku tahu apa yang harus ku
perbuat, seperti teman-temanku bilang aku harus melupakan dirimu dan menganggap
apa yang pernah kamu lakukan itu hanya sebagai hubungan kakak dengan adiknya
bukan sebagai pria dan wanita” Nana menghentikan tangisannya dan melangkah
pergi mencari Anton. Anton yang menyadari Nana mencoba menyembunyikan
tangisannya memberinya pelukan. Dalam dekapan Anton, Nana tak kuasa menahan air
matanya dan menangis.
“tidak apa-apa disini masih banyak
yang peduli denganmu” Ucap Anton menenangkan Nana. Dalam tangisnya Nana memohon
agar Anton merahasiakan masalanya. Anton mengangguk meyetujuinya.
Dirumah Susana hati Nana belum
stabil, ia terus menangis. Kak Rendy yang melihat adiknya ikut sedih. Bagaimana
juga dia merasa bersalah dengan hubungan Nana
dan Aga.
2 minggu lalu.
Setelah melihat pernyataan cinta
adiknya kepada temannya. Kak Rendy menghampiri Aga, ia menyalahkan temannya
yang membuat adiknya jatuh cinta dengannya.
“sudah kubilang seharusnya kamu
tidak bersikap berlebihan pada adikku” ucap Kak Rendy.
“adikku sangat polos jika kamu terus
bersikap seperti itu padanya dia akan salah paham denganmu seperti ini” Aga
hanya bisa menatap temannya yang terus memarahinya.
“lalu apa yang harus kukatakan pada
adikku sekarang?” Tanya kak Rendy.
“berkata bahwa dirimu sudah memiliki
pacar dan adikku harus menyudahi hubungannya denganmu? Huh?”
“aku tahu. Tapi jika kamu mengatakan
seperti itu pada adikmu dia pasti akan sedih. Kamu tenang saja aku akan
tanggung jawab aku akan menghilang dari Nana dan kalian”
Kak Rendy sedih mendengarnya. Bukan
maksudnya dia harus menjauh dari Nana dan keluarganya tapi hanya saja dia tidak
ingin melihat adiknya terluka walaupun mereka sering bertengkar tapi Rendy
tetaplah kakak yang harus melindungi adiknya. Kak Rendy bingung harus berbuat
apa dia tidak ingin adiknya terluka tapi dia juga tidak ingin hubungan adik dan
temannya berakhir.
Sudah 3 hari berlalu, Nana terus
saja bersedih dia tidak semangat berangkat sekolah. Kedua sahabatnya dan Anton
datang menghapirinya. Nana yang tidak ingin rahasianya diketahui mencoba
bersikap biasa kepada teman-temannya. “diluar dia bersikap biasa saja tapi
dalam hatinya ia terluka” bisik Anton dalam hatinya.
“Na, kita jalan yuk? Ku dengar hari
ini film terbaru Zack Efron dirilis” ajak Cesil.
“iya nih sekalian aku kangen makan
bareng diluar” Nana menyetujuiya.
Merekapun menonton film terbaru di
bioskop. Saat masuk ke ruang theater mereka dikagetkan dengan begitu banyak
pasangan yang menonton film bersama. Wajar saja karena film yang mereka tonton
kali ini memang film yang pas buat muda-mudi berpacaran.
“coba kak Aga tidak sibuk pasti kamu
bisa nonton bersama seperti mereka, Na” Sasya menunjuk salah satu pasangan
dekat mereka. “andai saja mereka tahu, orang itu tidak sibuk melainkan
meninggalkan Nana dan memiliki wanita lain” batin Anton. Anton hanya bisa
mengelus rambut Nana. Nana membalasnya dengan senyuman.
Nana berniat membersihkan semua
kenangan yang dia miliki bersama Aga. Dia menghapus semua foto mereka saat
berdua, tidak pernah menanyakan keberadaan kak Aga pada Kakaknya, menghapus
nomornya, menghapus kontak BBM dan lain-lainya. Berbeda dengan Aga yang mulai
dilupakan oleh Nana, Anton berada dalam keadaan sebaliknya. Dia menjadi sangat
dekat dengan Nana. Jika biasanya dia pergi bersama dengan Nana dan dua sahabat
lainnya sekarang dia sering keluar bersama hanya berdua tentunya tanpa
sepengetahuan keluarga dan sahabatnya.
“Apa yang sedang kamu lakukan?”
tulis Nana pada pesannya.
“sedang membaca buku” balas Anton.
“Harry Potter lagi?” tanyanya.
“Ya, apa yang kamu lakukan
sekarang?” balik Anton.
“bukankah kamu sduah membaca novel
itu lebih dari tiga kali? Harry Potter pasti sudah merasuki otakmu. Aku? Bersiap
untuk tidur”
“ya, kamu benar aku sungguh
tergila-gila dengan Harry Potter. Andai saja aku memiliki sihir sepertinya
pasti aku sudah bisa mendapatkan apa saja yang aku mau dengan mudah”
“memang apa yang inginkan?” Tanya
Nana.
“Aku menyukai seseorang tapi aku
tidak berani mengungkapkannya. Gadis itu belum lama ini dicampakan oleh
kekasihnya. Aku takut jika aku mengungkapkannya dia tidak menerimaku” jelas
Anton.
Nana sedih mendengarkan sahabatnya
yang sedang jatuh cinta tapi tidak berani mengungkapkannya. Tapi Nana tertarik
dengan wanita yang diceritakan Anton karena kisah gadis itu seperti yang ia
alami.
“siapa gadis itu? Kenapa kamu tidak
pernah mengenalkannya padaku dan yang lain? Sepertinya nasibnya sama denganku,
kekekeJ”
“kenapa
kamu masih bertanya siapa gadis itu? Bukankah itu sudah jelas dirimu? Siapa
lagi orang yang selama ini bersamaku?” bisik Anton dalam hatinya setelah
membaca pesan dari Nana.
“Jika aku sudah siap aku akan
mengenalkannya padamu. Aku sudah selesai membaca jadi mari kita tidur”
“baiklah, selamat malam” tulis Nana.
“selamat malam” balasnya.
Anton mengirim pesan mengajak
bertemu dengan Nana. “kamu bilang kamu ingin bertemu dengan gadis yang kusukai
bukan? datanglah ke Restoran Permata” tulis Anton dalam pesannya.
- BERSAMBUNG -
by : AshaAzolla & Inggar Diana
Langganan:
Postingan (Atom)