Cast:
- · Jung Taekwoon/Leo (VIXX)
- · Han Sooyeon
- · Jung Eunji (A-pink)
- · Hakyeon/N (VIXX)
Genre: Romance
Taekwoon adalah
anak laki-laki yang terlahir dari keluarga berkecukupan, namun semenjak Ibunya
meninggal dunia hidup keluarganya tidak seharmonis dan sebahagia dulu. Dia dan
adik perempuannya sudah tidak diperhatikan lagi oleh Ayahnya yang lebih memilih
menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
Hari ini Ayah pulang malam dengan keadaan mabuk lagi. Sudah 7 tahun
semenjak Ibu meninggal Ayah sering melakukan hal itu. Jung adikku selalu
membantunya walaupun Ayah bersikap kasar pada kami tapi Jung tetap sabar dan membantunya
jika hal ini terjadi. Besok adalah hari yang penting buat kami tapi kenapa Ayah
bersikap seperti ini dimalam sebelumnya? Eomma tolong kami~ umpat Taekwoon didalam
hatinya.
“Eunji-ah tidurlah besok kita
akan lakukan upacara peringatan eomma”
“Tunggu sebentar aku harus
membersihkan kaki ayah dulu” jawab Eunji.
Taekwoon mendekati adiknya, “biar
aku yang lakukan, kamu pergi tidur saja”
“baiklah”
Eunji melangkah pergi. Taekwoon membersihkan kaki ayahnya, sebelum pergi ia
memandang wajah ayahnya yang tertidur pulas dikasur lalu keluar tanpa suara.
Hari
ini kami melakukan upacara peringatan kematian ibu. Seperti biasa kami
melakukannya hanya berdua. Ayah tidak ikut dan hanya berdiam diri didalam
kamarnya. Walaupun begitu kami tahu pasti ayah mendoakan ibu disana. Upacara
telah selesai aku bersiap-siap pergi ke kantor.
“ayah aku pergi dulu” ucapku
dibalik pintu ruang kerja ayah. Tidak ada jawaban didalam sana.
“tuan sudah pergi ke kantor 1 jam
lalu” ucap bibi pembantu disana.
“sudah berangkat?” tanyaku.
“iya” bibi permisi kembali ke
dapur.
Saat
dikantor atasan Taekwoon memberi tugas agar menggantikan dirinya pergi meeting
keluar dengan client. Taekwoon melakukan meeting dengan client disebuah
restoran dengan lihainya dia menjelaskan proyek kerja sama yang akan mereka
buat. Meeting telah usai Taekwoon masih berada di restoran itu. Seorang wanita
datang ke restoran itu, ia terlihat bingung karena meja makan telah penuh
dengan para pengunjung. Ia berjalan ke arah Taekwoon, “permisi tuan, apa anda
telah selesai makan?”
Taekwoon melihat kearah wanita
itu, “belum” ucapnya.
“oh maaf, kukira sudah selesai”
ucap wanita itu.
“memang ada apa? Kau juga ingin
makan disini?” tanyaku.
“ah ne, tapi aku bisa cari meja
lain mungkin masih ada yang kosong” ucap wanita itu lagi.
Taekwoon melihat sekelilingnya
meja makan terlihat penuh dipakai pengunjung lainnya. Wanita itu baru saja akan
meninggalkan meja Taekwoon, “oh tunggu nona” ucapku.
“ada apa?” tanyanya.
“kamu bisa memakai meja ini, tapi
aku perlu menghabiskan makananku dulu jika kamu mau kamu boleh duduk disini
bersamaku” ucap Taekwoon.
“oh jongmalyo?” ucap wanita itu
sembari duduk dihadapan Taekwoon.
“aku sangat lapar sekali, terima
kasih banyak tuan” katanya.
“ah sama-sama, tapi jangan
panggil aku tuan kamu bisa panggil namaku saja Taekwoon, Jung Taekwoon” kataku
memperkenalkan diri.
“kalo gitu terima kasih banyak
Taekwoon-si” ucapnya. Wanita itu memesan makanannya, dengan lahap ia menyatap
makanan itu.
“makanmu sangat cepat, apa kamu
sangat lapar?” tanyaku.
Wanita itu menyadari bahwa sedari
tadi Taekwoon memperhatikannya makan.
“oh mian,”
“tak apa, tapi siapa namamu?”
“Sooyeon. Han Sooyeon” ucapnya
sembari menelan makanannya.
“oh, Sooyeon. Pekerjaanmu apa?
Kamu terlihat sangat lelah hari ini.”
“guru sd”
“wah guru sd, pasti sangat lelah
mendidik anak kecil”
“kau benar sangat lelah mengajar
mereka. Mereka sangat nakal berlari kesana kemari saat pelajaran membuatku kesal
tapi aku tidak bisa emosi pada mereka yang masih kecil dan lucu” jelasnya.
Taekwoon mengantar
pulang Sooyeon ke rumahnya sepertinya pertemuan mereka di restoran tadi membuat
mereka dekat ditambah usia mereka yang sama membuatnya mudah berkomunikasi.
Taekwoon pulang ke rumahnya, ia melihat adikknya seorang diri di meja makan.
“kenapa diliat saja makananya?” ucap Taekwoon. “oppa, tidak bisakah kita makan
bersama seperti dulu?” Tanya adikknya.
“tentu saja bisa, oppa akan
menemani makan malam sekarang”
“bukan dengan oppa tapi dengan
ayah. Oppa tahukan semenjak ibu meninggal ayah sudah jarang bersama kita?”
“ara, ara. Sekarang makanlah dulu
ayah mungkin sibuk dikantor jadi akan
pulang telat hari ini” Taekwoon menenangkan hatinya.
“bukankah
ayah selalu pulang telat?” gumam Jung.
Taekwoon
pergi ke sebuah tempat dengan mobilnya. “aku akan mengunjungimu” tulisnya dalam
pesan untuk seseorang.
“aku belum selesai bekerja
Taekwoon-si. Hari ini sekolah kami mengadakan camping bersama” balas Sooyeon
dipesannya.
“aku tahu, aku akan kesana dengan
banyak cokelat” Semenjak pertemuannya di restoran waktu itu hubungan Taekwoon
dan Sooyeon menjadi dekat dan berteman. Mereka sering mengirim pesan satu sama
lain. Bahkan Taekwoon juga sering mengantar jemputnya kerja. Taekwoon datang
dengan banyak cokelat di kantung plastic belanjaannya. Tuan Kim memberitahu
Sooyeon bahwa Taekwoon datang. “Sooyeon songsangnim, Taekwoon mencarimu
dihalaman” Sooyeon pergi ke halaman sekolah dimana anak-anak sedang melakukan
camping bersama. Dia melihat Taekwoon sedang membagikan cokelat pada anak-anak
dan juga para guru. Taekwoon melihat ke arah Sooyeon ia melambaikan tangannya
memberitahunya bahwa dia akan kesana. Taekwoon dan Sooyeon pergi ke taman
sekolah.
“kenap kamu repot-repot seperti
itu?”
“tidak apa-apa lagi pula dulu
saat ibuku masih ada kami sering melakukan ini di panti asuhan milik keluarga
kami” Taekwoon mengambil sesuatu dibalik jasnya. Dan memberikannya pada
Sooyeon. Sebuah cokelat berbentuk hati dengan sepucuk surat.
Sooyeon-ah apa kamu tahu ini hari ke berapa semenjak pertama kali kita
bertemu? Ini sudah 100 hari semenjak kita pertama kali bertemu dan aku selalu
menghitungnya sejak itu. Sooyeon-ah aku tidak tahu ini waktu yang tepat untuk
mengatakannya padamu atau tidak tapi aku akan mencoba mengatakannya hari ini.
Sooyeon maukah kamu menjadi kekasihku? Tulis Taekwoon dalam surat itu.
Sooyeon melihat ke arah Taekwoon
matanya berbinar-binar setelah membaca surat itu. Taekwoon lalu berlutut
dihadapan Sooyeon dan bertanya lagi pada Sooyeon apakah mau menjadi kekasihnya
secara langsung. Sooyeon mengangguk mengiyakan. Taekwoon bangkit dan memeluk
Sooyeon, ia bahagia cintanya diterima begitupun Sooyeon dengan terharunya ia
malah menangis. “ya! Kenapa kamu malah menangis?” Taekwoon ingin melepas
pelukannya tapi Sooyeon malah memperat pelukan itu.
Hari
ini Taekwoon akan memperkenalkan Sooyeon pada ayahnya. Sooyeon merapihkan
penampilannya sebelum masuk ke dalam rumah. “bagaimana?” Tanya pada Taekwoon.
“kamu sangat cantik hari ini, ayo masuk” ajak Taekwoon.
Ayah
Taekwoon sedang membaca Koran di ruang keluarga. Saat itu Taekwoon dan Sooyeon
datang. Eunji yang melihat kakaknya dari dapur menghampiri mereka.
“Aboji, seperti yang aku katakan sebelumnya aku
membawa kekasihku untuk dikenalkan padamu hari ini” ucap Taekwoon pada ayah.
“annyeonghaseyo, Han Sooyeon
imnida” ucap Sooyeon. Taekwoon mengajak Sooyeon duduk.
“unni, kamu terlihat lebih cantik
dari fotomu” puji Eunji kepada Sooyeon. Sooyeon membalasnya dengan senyuman
“terima kasih, kamu juga catik” paji Sooyeon balik.
“apa pekerjaanmu?” Tanya ayah
pada Sooyeon.
“aku bekerja sebagai guru di
sekolah dasar”
“guru?” ayah tersenyum sinis
mendengarnya.
“Ya! Jung Taekwoon kau bodoh atau
tidak? Ibumu saja yang kaya bisa sakit dan meninggal. Bagaimana dengan
perempuan ini yang hanya bekerja sebagai guru dengan pengasilan mungkin 3x
lipat lebih kecil darimu?” Taekwoon dan Eunji kaget melihat ayahnya berbicara
seperti itu. Sooyeon tertunduk sedih mendengar itu.
“appa, kenapa kamu berbicara
seperti itu pada Sooyeon unni”
“apa aku salah? Perempun ini bisa
saja langsung meninggal tanpa harus sakit dahulu karena kehidupannya”
Sooyeon bangkit dari tempatnya,
“permisi, aku pergi dulu” Sooyeon pamit meninggalkan tempat itu.
Taekwoon marah pada ayahnya,
“Aboji, aku sangat menghargai anda sebagai ayah walaupun anda tidak pernah
sekalipun memperhatikan aku dan Eunji. Tapi apa yang kamu perbuat hari ini pada
kekasihku membuatku sangat marah” Taekwoon pergi mengejar Sooyeon diluar.
“Appa kau gila. Apa hubungannya
dengan kaya atau miskin? Ibu meninggal bukan karena itu tapi dia sakit dan
karena appa terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga ibu meninggal” Kata Eunjji
pada ayahnya.
Ayah tertawa sinis, “apa-apaan
ini? Anakku sendiri mengatakan aku gila?”
Taekwoon mencari
Sooyeon diluar dan menemukannya di taman tidak jauh dari rumahnya.
“apa kamu marah karena ayahku
berkata seperti itu?” Tanya taekwoon.
“ani” Sooyeon menggeleng.
Taekwoon memeluknya, “tak apa jika kamu marah pada ayahku omongan
ayahku memang sudah keterlaluan”
“ani, aku tidak marah dengannya.
Mungkin ayahmu hanya sedang emosi tadi” lirih Sooyeon.
“mian”
ucap Taekwoon.
Sudah seminggu
ini mood Taekwoon pada ayahnya sangat buruk. Saat pergi kerja dia tidak lagi
berpamitan pada ayahnya lagi bahkan saat bertemu dia tidak lagi menyapanya.
Taekwoon benar-benar marah pada ayahnya setelah kejadian itu. Eunji mengampiri
kakaknya di kamar. Dia bertanya pada kakaknya apa kakaknya masih marah dengan
ayahnya. Dan Taekwoon pun mengangguk.
“oppa, appa hanya emosi waktu
itu. Dia teringat pada ibu makanya ia berkata seperti itu” ucap adiknya.
“aku tahu, tapi Sooyeon menangis
malam itu”
“Eunji-ah, kamu tahu kan aku
sangat benci pada seseorang yang membuat wanita menangis. Saat kamu dan eomma
menangis karena ayah aku ingin sekali menghajarnya tapi aku tidak bisa karena
dia ayahku” ucap Taekwoon
#FLASHBACK ON#
Eunji
menghampiri ruang kerja ayahnya, ia mengajak ayahnya bermain namun ayahnya
sedang sibuk jadi mereka tidak bisa bermain bersama. Eunji marah pada ayahnya
dan tidak sengaja menyengol guci milik ayahnya. Ibu yang mendengar suara benda
jatuh mengampiri mereka. Eunji dimarahi ayahnya karena memecahkan guci kesayangannya.
Ibu yang tak tega melihat anaknya menangis seperti itu mencoba menenangkan
putrinya. Tapi malah jadi Ibu yang dimarahi ayah. Merka berdua memohon maaf
pada ayahnya yang keras kepala. Taekwoon menghampiri ruang kerja ayahnya, ia
marah pada ayahnya yang membuat ibu dan adiknya menangis dan membawa mereka
pergi dari sana.
#FLASHBACK OFF#
Sementara
itu ayah sedang berada diluar kantor bersama beberapa pegawainya. Saat hendak
naik mobilI ia melihat sepasang muda mudi sedang bercinta dan ia teringat
dengan Taekwoon dan kekasihnya. Didalam ruang kerjanya ia mengingat semua
kenangan masa lalunya saat istrinya masih hidup.
#FLASHBACK ON#
Ayah
sangat sibuk dengan pekerjannya di kantor sementara kedua anaknya sedang pergi
bersekolah. Ibu sedang tidak enak badan semenjak dari panti asuhan miliknya,
dia pingsan setibanya dirumah. Dokter memberitahu ayah bahwa ternyata ibu
memiliki kanker otak dan parahnya sudah pada tingkat stadium 4. Eunji menangis
melihat ibunya tak sadarkan diri dan Taekwoon berusaha menghibur adiknya.
Taekwoon melihat ayahnya dari jendela rumah sakit akan pergi ke kantor kembali.
Sudah 2 minggu ibu mengalami koma Eunji dan Taekwoon selalu hadir menemani
ibunya namun tidak dengan ayahnya ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Hingga
akhirnya dokter mengatakan bahwa ibu meninggal dunia. Eunji menangis terus
menerus hingga ibu selesai dimakamkan. Ayah frustasi sepeninggal ibu sejak itu
dan mulai lebih menyibukkan dirinya di kantor.
#FLASHBACK OFF#
Taekwoon dan
Eunji sedang makan bersama. Ayah keluar dari dalam kamarnya dan ikut gabung
dengan mereka. Eunji kaget melihat ayahnya ikut makan bersama padahal biasanya
mereka makan di meja yang terpisah.
“kenapa kalian melihatku?
Lanjutkanlah makan kalian” kata ayah pada kedua anaknya.
“ada apa dengan ayah?” bisik
Eunji pada kakaknya. Taekwoon hanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu.
“kamu masih bersama perempuan
itu?” Tanya ayah tiba-tiba pada Taekwoon. Dan Taekwoon mengangguk.
“bawalah dia kemari aku ingin
mengatakan maaf padanya” Taekwoon dan Eunji menoleh kaget pada ayah.
“ayah rasa ayah memang sudah
keterlaluan pada Sooyeon waktu itu jadi ayah ingin meminta maaf padanya. Lagi pula
benar kata Eunji, ibu meninggal bukan karena kaya atau miskinnya tapi Karena ia
sakit dan juga karena ayah tidak memperhatikannya” ucap ayah. Eunj dan Taekwoon
terharu mendengarnya.
“jadi bawalah Sooyeon kemari
besok” lanjut ayah.
“oppa, apakah benar dia appa? Wah
Appa!” Eunji menghampiri ayah dan memeluknya Taekwoon tersenyum ayah sudah berubah
sekarang”
Malam
harinya Taekwoon datang ke rumah Sooyeon. Sooyeon keluar dari rumahnya. “wae?”
Tanya Sooyeon. “bisakah kita bicara di dalam saja?” Tanya Taekwoon.
“ani” Sooyeon menggeleng,
“didalam ada ibuku dan Hakyeon mari kita bicara disini saja?” lanjutnya.
“ada apa denganku?” ucap
seseorang dari belakang. Sooyeon kaget adiknya sudah ada dibelakangnya.
“Ibu menyuruhku untuk mengajak
masuk kalian” ucap Hakyeon. Mereka masuk ke dalam rumah Sooyeon.
Taekwoon memperkenalkan dirinya
didepan Ibu Sooyeon. Ibu menyabut baik kekasih anaknya tersebut. “apa kamu
sudah makan malam?” Tanya ibu. Taekwoon menggeleng. “mari kita makan bersama”
ajak ibu.
Saat makan ibu berkata, “Sooyeon
bilang ia mempunyai seorang pacar tapi sampai sekarang ia belum mengenalinya
padaku jadi aku sedikit khawatir dengan kekasihnya itu. Tapi setelah melihatmu
aku sangat bersyukur anakku memiliki kekasih yang tampan dan tinggi”
“khamsahamnida” ucap Taekwoon.
Taekwoon dan Sooyeon berdua
dikamar Sooyeon sekarang. “apa kau tidak menyimpang fotoku disini? Bukankah
seorang wanita biasa memajang foto kekasihnya dikamar?” Tanya Taekwoon.
“sebenarnya apa yang ingin kamu
katakan?” Sooyeon mengalihkan topic pembicaraan mereka.
“ayahku menyuruhmu datang menemuinya
besok”
“na? wae?”
“molla” Taekwoon berbohong.
“mungkin ayahku menyuruh kita segera menikah” candanya.
Sooyeon memukul Taekwoon, “tidak
mungkin, ayahmu saja tidak meyukaiku saat kita bertemu”
“kamu tenang saja, aku pastikan
hal itu tidak terjadi lagi besok”
“baiklah”
jawab Sooyeon. Kemudian Taekwoon mengecup bibir Sooyeon, “aku akan menjemputmu
besok, ok?” Taekwoon berlari keluar kamar Sooyeon. Dia pamit pulang pada ibu
Sooyeon.
Sooyeon
berada di ruang kerja ayah Taekwoon. “oh kamu sudah datang?” sapa ayah.
“silakan duduk” ucap ayah.
“saat kita pertama kali bertemu
waktu itu, aku ingin meminta maaf sudah berkata kasar padamu” ucap ayah.
“aniyo aboji anda tidak bersalah.
Aku yang salah seharusnya aku tidak
datang saat itu”
Ayah
dan Sooyeon terlibat pembicaraan didalam. Sementara Taekwoon dan Eunji berada
di luar menebak-nebak apa yang terjadi didalam. Ayah dan Sooyeon keluar.
“mari kita makan bersama” ajak
ayah pada mereka semua.
“apa yang akan kalian lakukan
selanjutnya?” Tanya ayah ditengan makan mereka.
“aku akan menikahinya” Sooyeon
yang mendengar ucapan Taekwoon dengan reflex memukulnya.
“aku hanya bercanda” ucap
Taekwoon.
“kenapa bercanda? Kalian tidak
ingin menikah?” Tanya ayah.
“ani, tentu saja kami ingin
menikah” jawab Taekwoon.
“kalo gitu apalagi, buatlah
pertemuan dua keluarga” suruh ayah.
“Ye!” ucap Taekwoon semangat
membuat Sooyeon jadi malu.
Tak
butuh waktu lama, 1 minggu setelah itu mereka mengadakan pertemuan dua
keluarga. Ayah mengusulkan pernikahan dilaksanakan awal bulan depan dan membuat
semua yang hadir kaget.
“bukankah itu terlalu cepat,
ayah?” Tanya Eunji.
“dia benar, mana mungkin
pernikahan disiapkan hanya dalam satu bulan?” Tanya Ibu Sooyeon.
“kalian tidak perlu khawatir, aku
akan menyuruh para pegawaiku mengurusnya kalian semua tinggal datang saja. Dan untuk
kalian berdua tentunya harus hadir dan cepat cari cincin pernikahannya” kata
ayah.
“tapi besan ini terlalu
berlebihan. Ini pernikahan putra anda dengan putriku tidak sepantasnya semua
yang mengurus dari pihak mempelai laki-laki saja” ucap ibu.
“tidak
apa-apa hatiku sedang bahagia. Merelakan putrimu menikah dengan putraku itu
saja sudah cukup” balas ayah.
Deng deng deng
deng deng deng *backsound mempelai wanita jalan di altar*
Hari pernikahan
datang mempelai wanita masuk ke ruangan.
Taekwoon menjemputnya. Mereka mengucapkan sumpah pernikahan mereka.
“aku Jung
Taekwoon, akan menerimamu Han Sooyeon sebagai istriku. Aku akan selalu
mencitaimu dan membahagiakanmu. Aku berjanji akan menjadi suami yang terbaik
untukmu”
“aku Han
Sooyeon, akan menerimamu Jung Taekwoon sebagai suamiku. Aku akan selalu
mencintaimu dan peduli selamanya apapun yang terjadi. Aku akan selalu bersama
denganmu”
Sumpah pernikahan
telah diucapkan. Orang tua kedua mempelai memberi sambutannya.
MC lalu berkata, “saatnya acara
tukar cincin”. Taekwoon mengambil cincin dan memasukannya ke jari Sooyeon,
begitupun Sooyeon ia mengambil cincinnya dan memasangkannya di jari Taekwoon.
Eunji dan Haekyeon saling pandang satu sama lain lalu bangkit dari duduknya dan
bersorak “cium cium” Hadiran yang datangpun ikut bersorak agar mereka berdua
ciuman. Taekwoon mendekati wajah Sooyeon dan mencium bibirnya.
Terima kasih Sooyeon-ah karenamu ayahku berubah dan terima kasih ayah
karenamu aku dan Sooyeon bersatu~ batin Taekwoon dihati
---The End---
maaf kalu ceritanya kurang menarik atau gimana soalnya ini fanfic pertama aku jadi mohon dimaklumi aja kalo ada yg typo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar