Laman

16/04/14

FANFIC: "BECAUSE OF YOU"


Cast:
  • ·         Jung Taekwoon/Leo (VIXX)
  • ·         Han Sooyeon
  • ·         Jung Eunji (A-pink)
  • ·         Hakyeon/N (VIXX)

Genre: Romance



Taekwoon adalah anak laki-laki yang terlahir dari keluarga berkecukupan, namun semenjak Ibunya meninggal dunia hidup keluarganya tidak seharmonis dan sebahagia dulu. Dia dan adik perempuannya sudah tidak diperhatikan lagi oleh Ayahnya yang lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
Hari ini Ayah pulang malam dengan keadaan mabuk lagi. Sudah 7 tahun semenjak Ibu meninggal Ayah sering melakukan hal itu. Jung adikku selalu membantunya walaupun Ayah bersikap kasar pada kami tapi Jung tetap sabar dan membantunya jika hal ini terjadi. Besok adalah hari yang penting buat kami tapi kenapa Ayah bersikap seperti ini dimalam sebelumnya? Eomma tolong kami~ umpat Taekwoon didalam hatinya.
“Eunji-ah tidurlah besok kita akan lakukan upacara peringatan eomma”
“Tunggu sebentar aku harus membersihkan kaki ayah dulu” jawab Eunji.
Taekwoon mendekati adiknya, “biar aku yang lakukan, kamu pergi tidur saja”
“baiklah” Eunji melangkah pergi. Taekwoon membersihkan kaki ayahnya, sebelum pergi ia memandang wajah ayahnya yang tertidur pulas dikasur lalu keluar tanpa suara.

                Hari ini kami melakukan upacara peringatan kematian ibu. Seperti biasa kami melakukannya hanya berdua. Ayah tidak ikut dan hanya berdiam diri didalam kamarnya. Walaupun begitu kami tahu pasti ayah mendoakan ibu disana. Upacara telah selesai aku bersiap-siap pergi ke kantor.
“ayah aku pergi dulu” ucapku dibalik pintu ruang kerja ayah. Tidak ada jawaban didalam sana.
“tuan sudah pergi ke kantor 1 jam lalu” ucap bibi pembantu disana.
“sudah berangkat?” tanyaku.
“iya” bibi permisi kembali ke dapur.
                Saat dikantor atasan Taekwoon memberi tugas agar menggantikan dirinya pergi meeting keluar dengan client. Taekwoon melakukan meeting dengan client disebuah restoran dengan lihainya dia menjelaskan proyek kerja sama yang akan mereka buat. Meeting telah usai Taekwoon masih berada di restoran itu. Seorang wanita datang ke restoran itu, ia terlihat bingung karena meja makan telah penuh dengan para pengunjung. Ia berjalan ke arah Taekwoon, “permisi tuan, apa anda telah selesai makan?”
Taekwoon melihat kearah wanita itu, “belum” ucapnya.
“oh maaf, kukira sudah selesai” ucap wanita itu.
“memang ada apa? Kau juga ingin makan disini?” tanyaku.
“ah ne, tapi aku bisa cari meja lain mungkin masih ada yang kosong” ucap wanita itu lagi.
Taekwoon melihat sekelilingnya meja makan terlihat penuh dipakai pengunjung lainnya. Wanita itu baru saja akan meninggalkan meja Taekwoon, “oh tunggu nona” ucapku.
“ada apa?” tanyanya.
“kamu bisa memakai meja ini, tapi aku perlu menghabiskan makananku dulu jika kamu mau kamu boleh duduk disini bersamaku” ucap Taekwoon.
“oh jongmalyo?” ucap wanita itu sembari duduk dihadapan Taekwoon.
“aku sangat lapar sekali, terima kasih banyak tuan” katanya.
“ah sama-sama, tapi jangan panggil aku tuan kamu bisa panggil namaku saja Taekwoon, Jung Taekwoon” kataku memperkenalkan diri.
“kalo gitu terima kasih banyak Taekwoon-si” ucapnya. Wanita itu memesan makanannya, dengan lahap ia menyatap makanan itu.
“makanmu sangat cepat, apa kamu sangat lapar?” tanyaku.
Wanita itu menyadari bahwa sedari tadi Taekwoon memperhatikannya makan.
“oh mian,”
“tak apa, tapi siapa namamu?”
“Sooyeon. Han Sooyeon” ucapnya sembari menelan makanannya.
“oh, Sooyeon. Pekerjaanmu apa? Kamu terlihat sangat lelah hari ini.”
“guru sd”
“wah guru sd, pasti sangat lelah mendidik anak kecil”
“kau benar sangat lelah mengajar mereka. Mereka sangat nakal berlari kesana kemari saat pelajaran membuatku kesal tapi aku tidak bisa emosi pada mereka yang masih kecil dan lucu” jelasnya.
Taekwoon mengantar pulang Sooyeon ke rumahnya sepertinya pertemuan mereka di restoran tadi membuat mereka dekat ditambah usia mereka yang sama membuatnya mudah berkomunikasi. Taekwoon pulang ke rumahnya, ia melihat adikknya seorang diri di meja makan. “kenapa diliat saja makananya?” ucap Taekwoon. “oppa, tidak bisakah kita makan bersama seperti dulu?” Tanya adikknya.
“tentu saja bisa, oppa akan menemani makan malam sekarang”
“bukan dengan oppa tapi dengan ayah. Oppa tahukan semenjak ibu meninggal ayah sudah jarang bersama kita?”
“ara, ara. Sekarang makanlah dulu ayah mungkin sibuk dikantor  jadi akan pulang telat hari ini” Taekwoon menenangkan hatinya.
“bukankah ayah selalu pulang telat?” gumam Jung.
                Taekwoon pergi ke sebuah tempat dengan mobilnya. “aku akan mengunjungimu” tulisnya dalam pesan untuk seseorang.
“aku belum selesai bekerja Taekwoon-si. Hari ini sekolah kami mengadakan camping bersama” balas Sooyeon dipesannya.
“aku tahu, aku akan kesana dengan banyak cokelat” Semenjak pertemuannya di restoran waktu itu hubungan Taekwoon dan Sooyeon menjadi dekat dan berteman. Mereka sering mengirim pesan satu sama lain. Bahkan Taekwoon juga sering mengantar jemputnya kerja. Taekwoon datang dengan banyak cokelat di kantung plastic belanjaannya. Tuan Kim memberitahu Sooyeon bahwa Taekwoon datang. “Sooyeon songsangnim, Taekwoon mencarimu dihalaman” Sooyeon pergi ke halaman sekolah dimana anak-anak sedang melakukan camping bersama. Dia melihat Taekwoon sedang membagikan cokelat pada anak-anak dan juga para guru. Taekwoon melihat ke arah Sooyeon ia melambaikan tangannya memberitahunya bahwa dia akan kesana. Taekwoon dan Sooyeon pergi ke taman sekolah.
“kenap kamu repot-repot seperti itu?”
“tidak apa-apa lagi pula dulu saat ibuku masih ada kami sering melakukan ini di panti asuhan milik keluarga kami” Taekwoon mengambil sesuatu dibalik jasnya. Dan memberikannya pada Sooyeon. Sebuah cokelat berbentuk hati dengan sepucuk surat.
Sooyeon-ah apa kamu tahu ini hari ke berapa semenjak pertama kali kita bertemu? Ini sudah 100 hari semenjak kita pertama kali bertemu dan aku selalu menghitungnya sejak itu. Sooyeon-ah aku tidak tahu ini waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu atau tidak tapi aku akan mencoba mengatakannya hari ini. Sooyeon maukah kamu menjadi kekasihku? Tulis Taekwoon dalam surat itu.
                Sooyeon melihat ke arah Taekwoon matanya berbinar-binar setelah membaca surat itu. Taekwoon lalu berlutut dihadapan Sooyeon dan bertanya lagi pada Sooyeon apakah mau menjadi kekasihnya secara langsung. Sooyeon mengangguk mengiyakan. Taekwoon bangkit dan memeluk Sooyeon, ia bahagia cintanya diterima begitupun Sooyeon dengan terharunya ia malah menangis. “ya! Kenapa kamu malah menangis?” Taekwoon ingin melepas pelukannya tapi Sooyeon malah memperat pelukan itu.
                Hari ini Taekwoon akan memperkenalkan Sooyeon pada ayahnya. Sooyeon merapihkan penampilannya sebelum masuk ke dalam rumah. “bagaimana?” Tanya pada Taekwoon. “kamu sangat cantik hari ini, ayo masuk” ajak Taekwoon.
                Ayah Taekwoon sedang membaca Koran di ruang keluarga. Saat itu Taekwoon dan Sooyeon datang. Eunji yang melihat kakaknya dari dapur menghampiri mereka.
“Aboji,  seperti yang aku katakan sebelumnya aku membawa kekasihku untuk dikenalkan padamu hari ini” ucap Taekwoon pada ayah.
“annyeonghaseyo, Han Sooyeon imnida” ucap Sooyeon. Taekwoon mengajak Sooyeon duduk.
“unni, kamu terlihat lebih cantik dari fotomu” puji Eunji kepada Sooyeon. Sooyeon membalasnya dengan senyuman “terima kasih, kamu juga catik” paji Sooyeon balik.
“apa pekerjaanmu?” Tanya ayah pada Sooyeon.
“aku bekerja sebagai guru di sekolah dasar”
“guru?” ayah tersenyum sinis mendengarnya.
“Ya! Jung Taekwoon kau bodoh atau tidak? Ibumu saja yang kaya bisa sakit dan meninggal. Bagaimana dengan perempuan ini yang hanya bekerja sebagai guru dengan pengasilan mungkin 3x lipat lebih kecil darimu?” Taekwoon dan Eunji kaget melihat ayahnya berbicara seperti itu. Sooyeon tertunduk sedih mendengar itu.
“appa, kenapa kamu berbicara seperti itu pada Sooyeon unni”
“apa aku salah? Perempun ini bisa saja langsung meninggal tanpa harus sakit dahulu karena kehidupannya”
Sooyeon bangkit dari tempatnya, “permisi, aku pergi dulu” Sooyeon pamit meninggalkan tempat itu.
Taekwoon marah pada ayahnya, “Aboji, aku sangat menghargai anda sebagai ayah walaupun anda tidak pernah sekalipun memperhatikan aku dan Eunji. Tapi apa yang kamu perbuat hari ini pada kekasihku membuatku sangat marah” Taekwoon pergi mengejar Sooyeon diluar.
“Appa kau gila. Apa hubungannya dengan kaya atau miskin? Ibu meninggal bukan karena itu tapi dia sakit dan karena appa terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga ibu meninggal” Kata Eunjji pada ayahnya.
Ayah tertawa sinis, “apa-apaan ini? Anakku sendiri mengatakan aku gila?”
Taekwoon mencari Sooyeon diluar dan menemukannya di taman tidak jauh dari rumahnya.
“apa kamu marah karena ayahku berkata seperti itu?” Tanya taekwoon.
“ani” Sooyeon menggeleng.
Taekwoon memeluknya, “tak  apa jika kamu marah pada ayahku omongan ayahku memang sudah keterlaluan”
“ani, aku tidak marah dengannya. Mungkin ayahmu hanya sedang emosi tadi” lirih Sooyeon.
“mian” ucap Taekwoon.
Sudah seminggu ini mood Taekwoon pada ayahnya sangat buruk. Saat pergi kerja dia tidak lagi berpamitan pada ayahnya lagi bahkan saat bertemu dia tidak lagi menyapanya. Taekwoon benar-benar marah pada ayahnya setelah kejadian itu. Eunji mengampiri kakaknya di kamar. Dia bertanya pada kakaknya apa kakaknya masih marah dengan ayahnya. Dan Taekwoon pun mengangguk.
“oppa, appa hanya emosi waktu itu. Dia teringat pada ibu makanya ia berkata seperti itu” ucap adiknya.
“aku tahu, tapi Sooyeon menangis malam itu”
“Eunji-ah, kamu tahu kan aku sangat benci pada seseorang yang membuat wanita menangis. Saat kamu dan eomma menangis karena ayah aku ingin sekali menghajarnya tapi aku tidak bisa karena dia ayahku” ucap Taekwoon
#FLASHBACK ON#
                Eunji menghampiri ruang kerja ayahnya, ia mengajak ayahnya bermain namun ayahnya sedang sibuk jadi mereka tidak bisa bermain bersama. Eunji marah pada ayahnya dan tidak sengaja menyengol guci milik ayahnya. Ibu yang mendengar suara benda jatuh mengampiri mereka. Eunji dimarahi ayahnya karena memecahkan guci kesayangannya. Ibu yang tak tega melihat anaknya menangis seperti itu mencoba menenangkan putrinya. Tapi malah jadi Ibu yang dimarahi ayah. Merka berdua memohon maaf pada ayahnya yang keras kepala. Taekwoon menghampiri ruang kerja ayahnya, ia marah pada ayahnya yang membuat ibu dan adiknya menangis dan membawa mereka pergi dari sana.
#FLASHBACK OFF#
                Sementara itu ayah sedang berada diluar kantor bersama beberapa pegawainya. Saat hendak naik mobilI ia melihat sepasang muda mudi sedang bercinta dan ia teringat dengan Taekwoon dan kekasihnya. Didalam ruang kerjanya ia mengingat semua kenangan masa lalunya saat istrinya masih hidup.
#FLASHBACK ON#
                Ayah sangat sibuk dengan pekerjannya di kantor sementara kedua anaknya sedang pergi bersekolah. Ibu sedang tidak enak badan semenjak dari panti asuhan miliknya, dia pingsan setibanya dirumah. Dokter memberitahu ayah bahwa ternyata ibu memiliki kanker otak dan parahnya sudah pada tingkat stadium 4. Eunji menangis melihat ibunya tak sadarkan diri dan Taekwoon berusaha menghibur adiknya. Taekwoon melihat ayahnya dari jendela rumah sakit akan pergi ke kantor kembali. Sudah 2 minggu ibu mengalami koma Eunji dan Taekwoon selalu hadir menemani ibunya namun tidak dengan ayahnya ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Hingga akhirnya dokter mengatakan bahwa ibu meninggal dunia. Eunji menangis terus menerus hingga ibu selesai dimakamkan. Ayah frustasi sepeninggal ibu sejak itu dan mulai lebih menyibukkan dirinya di kantor.
#FLASHBACK OFF#
Taekwoon dan Eunji sedang makan bersama. Ayah keluar dari dalam kamarnya dan ikut gabung dengan mereka. Eunji kaget melihat ayahnya ikut makan bersama padahal biasanya mereka makan di meja yang terpisah.
“kenapa kalian melihatku? Lanjutkanlah makan kalian” kata ayah pada kedua anaknya.
“ada apa dengan ayah?” bisik Eunji pada kakaknya. Taekwoon hanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu.
“kamu masih bersama perempuan itu?” Tanya ayah tiba-tiba pada Taekwoon. Dan Taekwoon mengangguk.
“bawalah dia kemari aku ingin mengatakan maaf padanya” Taekwoon dan Eunji menoleh kaget pada ayah.
“ayah rasa ayah memang sudah keterlaluan pada Sooyeon waktu itu jadi ayah ingin meminta maaf padanya. Lagi pula benar kata Eunji, ibu meninggal bukan karena kaya atau miskinnya tapi Karena ia sakit dan juga karena ayah tidak memperhatikannya” ucap ayah. Eunj dan Taekwoon terharu mendengarnya.
“jadi bawalah Sooyeon kemari besok” lanjut ayah.
“oppa, apakah benar dia appa? Wah Appa!” Eunji menghampiri ayah dan memeluknya Taekwoon tersenyum ayah sudah berubah sekarang”
                Malam harinya Taekwoon datang ke rumah Sooyeon. Sooyeon keluar dari rumahnya. “wae?” Tanya Sooyeon. “bisakah kita bicara di dalam saja?” Tanya Taekwoon.
“ani” Sooyeon menggeleng, “didalam ada ibuku dan Hakyeon mari kita bicara disini saja?” lanjutnya.
“ada apa denganku?” ucap seseorang dari belakang. Sooyeon kaget adiknya sudah ada dibelakangnya.
“Ibu menyuruhku untuk mengajak masuk kalian” ucap Hakyeon. Mereka masuk ke dalam rumah Sooyeon.
Taekwoon memperkenalkan dirinya didepan Ibu Sooyeon. Ibu menyabut baik kekasih anaknya tersebut. “apa kamu sudah makan malam?” Tanya ibu. Taekwoon menggeleng. “mari kita makan bersama” ajak ibu.
Saat makan ibu berkata, “Sooyeon bilang ia mempunyai seorang pacar tapi sampai sekarang ia belum mengenalinya padaku jadi aku sedikit khawatir dengan kekasihnya itu. Tapi setelah melihatmu aku sangat bersyukur anakku memiliki kekasih yang tampan dan tinggi”
“khamsahamnida” ucap Taekwoon.
Taekwoon dan Sooyeon berdua dikamar Sooyeon sekarang. “apa kau tidak menyimpang fotoku disini? Bukankah seorang wanita biasa memajang foto kekasihnya dikamar?” Tanya Taekwoon.
“sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?” Sooyeon mengalihkan topic pembicaraan mereka.
“ayahku menyuruhmu datang menemuinya besok”
“na? wae?”
“molla” Taekwoon berbohong. “mungkin ayahku menyuruh kita segera menikah” candanya.
Sooyeon memukul Taekwoon, “tidak mungkin, ayahmu saja tidak meyukaiku saat kita bertemu”
“kamu tenang saja, aku pastikan hal itu tidak terjadi lagi besok”
“baiklah” jawab Sooyeon. Kemudian Taekwoon mengecup bibir Sooyeon, “aku akan menjemputmu besok, ok?” Taekwoon berlari keluar kamar Sooyeon. Dia pamit pulang pada ibu Sooyeon.
                Sooyeon berada di ruang kerja ayah Taekwoon. “oh kamu sudah datang?” sapa ayah.
“silakan duduk” ucap ayah.
“saat kita pertama kali bertemu waktu itu, aku ingin meminta maaf sudah berkata kasar  padamu” ucap ayah.
“aniyo aboji anda tidak bersalah. Aku yang salah seharusnya aku  tidak datang saat itu”
                Ayah dan Sooyeon terlibat pembicaraan didalam. Sementara Taekwoon dan Eunji berada di luar menebak-nebak apa yang terjadi didalam. Ayah dan Sooyeon keluar.
“mari kita makan bersama” ajak ayah pada mereka semua.
“apa yang akan kalian lakukan selanjutnya?” Tanya ayah ditengan makan mereka.
“aku akan menikahinya” Sooyeon yang mendengar ucapan Taekwoon dengan reflex memukulnya.
“aku hanya bercanda” ucap Taekwoon.
“kenapa bercanda? Kalian tidak ingin menikah?” Tanya ayah.
“ani, tentu saja kami ingin menikah” jawab Taekwoon.
“kalo gitu apalagi, buatlah pertemuan dua keluarga” suruh ayah.
“Ye!” ucap Taekwoon semangat membuat Sooyeon jadi malu.
                Tak butuh waktu lama, 1 minggu setelah itu mereka mengadakan pertemuan dua keluarga. Ayah mengusulkan pernikahan dilaksanakan awal bulan depan dan membuat semua yang hadir kaget.
“bukankah itu terlalu cepat, ayah?” Tanya Eunji.
“dia benar, mana mungkin pernikahan disiapkan hanya dalam satu bulan?” Tanya Ibu Sooyeon.
“kalian tidak perlu khawatir, aku akan menyuruh para pegawaiku mengurusnya kalian semua tinggal datang saja. Dan untuk kalian berdua tentunya harus hadir dan cepat cari cincin pernikahannya” kata ayah.
“tapi besan ini terlalu berlebihan. Ini pernikahan putra anda dengan putriku tidak sepantasnya semua yang mengurus dari pihak mempelai laki-laki saja” ucap ibu.
“tidak apa-apa hatiku sedang bahagia. Merelakan putrimu menikah dengan putraku itu saja sudah cukup” balas ayah.
Deng deng deng deng deng deng *backsound mempelai wanita jalan di altar*
Hari pernikahan datang  mempelai wanita masuk ke ruangan. Taekwoon menjemputnya. Mereka mengucapkan sumpah pernikahan mereka.
“aku Jung Taekwoon, akan menerimamu Han Sooyeon sebagai istriku. Aku akan selalu mencitaimu dan membahagiakanmu. Aku berjanji akan menjadi suami yang terbaik untukmu”
“aku Han Sooyeon, akan menerimamu Jung Taekwoon sebagai suamiku. Aku akan selalu mencintaimu dan peduli selamanya apapun yang terjadi. Aku akan selalu bersama denganmu”
Sumpah pernikahan telah diucapkan. Orang tua kedua mempelai memberi sambutannya.
MC lalu berkata, “saatnya acara tukar cincin”. Taekwoon mengambil cincin dan memasukannya ke jari Sooyeon, begitupun Sooyeon ia mengambil cincinnya dan memasangkannya di jari Taekwoon. Eunji dan Haekyeon saling pandang satu sama lain lalu bangkit dari duduknya dan bersorak “cium cium” Hadiran yang datangpun ikut bersorak agar mereka berdua ciuman. Taekwoon mendekati wajah Sooyeon dan mencium bibirnya.
Terima kasih Sooyeon-ah karenamu ayahku berubah dan terima kasih ayah karenamu aku dan Sooyeon bersatu~ batin Taekwoon dihati

---The End---

maaf kalu ceritanya kurang menarik atau gimana soalnya ini fanfic pertama aku jadi mohon dimaklumi aja kalo ada yg typo.

Tidak ada komentar: