Laman

30/03/14

cerpen : DON'T LIE TO ME, GIRL part 1



Pagi itu, TaeJoon kesiangan berangkat ke kantor setelah malam sebelumnya ia memutuskan hubungannya dengan seorang wanita yang baru ia pacari selama 3 minggu. Taejoon berlari ke sebuah ruangan, kehadirannya telah ditunggu oleh rekan kerja lainnya yang akan mewawancarai karyawan baru bersamanya.
            “maafkan, aku” ucap TaeJoon pada seniornya.
            “masih junior sudah seperti ini cepat duduk” jawab senior perempuan disana(Nona Park).
            Wawancara untuk karyawan baru dimulai, satu persatu peserta masuk untuk diwawancarai begitu juga SooMin.
            “perkenalkan nama saya SooMin. Han SooMin dari Cheongju”
            “Cheongju?” Tanya salah satu senior lainnya.
            “iya”
            “apakah ayahmu memiliki agen perjalanan disana? Kudengar banyak keluarga disana yang memiliki bus”
            “itu benar banyak keluarga disana yang memiliki usaha seperti itu tapi ayahku tidak memiliki itu. Dia meninggal sejak aku masih kecil jadi hanya ibuku yang bekerja”
            “oh mian, tadinya jika keluargamu punya kita bisa bekerja sama dengan kalian untuk bursa perjalanan kita”
            “tak apa walaupun begitu aku bisa mencari sponsor dari kampung halamanku, aku punya kenalan yang memiliki agen bus disana” jawab SooMin ramah.
            “ne baiklah disini kita bukan ingin membicarakan itu jadi apakah kamu punya pengalaman kerja sebelumnya?”
            “aku tidak mempunyai pengalaman kerja di perusahaan. Aku lulus dari perguruan tinggi sebagai sarjana komunikasi 1 tahun lalu. Aku menguasai tiga bahasa asing Inggris, Mandarin dan Jepang. Dan selama 1 tahun itu aku hanya menjadi seorang pengajar bahasa dan juga membantu ibuku di toko bunga miliknya”
            “darimana kamu belajar bahasa itu?”
            “Nenek dari Ibuku adalah orang Jepang, aku belajar bahasa inggris saat disekolah dan aku belajar bahasa mandarin dengan otodidak”
            “wahh kau pasti sangat pintar, bisa kau tunjukan bakatmu pada kami?”
            SooMin menunjukkan kemampuan berbahasanya. TaeJoon dan seniornya kagum dengan kemampuan yag dimiliki SooMin yang juga bisa membantu perusahaan ini.
            “kau hebat. Tapi yang kita butuhkan sekarang adalah karyawan yang bekerja didalam bukan sebagai tour guide diluar” ucap senior Park. “kau boleh keluar sekarang” lanjutnya. SooMin meninggalkan ruangan.
            “bukankah itu bagus? perusahaan kita menjalankan bisnis perjalanan, ada baiknya jika karyawan dalam maupun luar bisa berbahasa asing? Dia juga dari cheongju kita bisa meminta batuannya untuk mencari sponsor bus dari sana, ya kan?” Tanya senior lainnya pada TaeJoon. TaeJoon mengangguk mengiyakan.
            “kalian benar, tapi presdir tidak menyuruh itu pada kita” jawab senior.
            Penerimaa karyawan baru diumumkan hari itu juga sudah banyak karyawan baru yang diterima maupun ditolak. Tiba saatnya untuk karyawan terakhir diumumkan.
            “untuk karyawan terakhir yang akan kita terima dan orang itu adalah… selamat untuk Han SooMin kamu diterima diperusahaan ini”

            TaeJoon datang ke rumah SangMin.
            “annyeong semua” Taejoon menganggu makan malam mereka.
            “apa yang kau lakukan disini?” Tanya SangMin.
            “oh! Kau?” bukannya menjawab SangMin ia malah kaget melihat seseorang disana.
            “bukannya kau wanita dari Cheongju itu?”
            “Ne” jawab SooMin.
            “hyung, kau mengenalnya?” Tanya JinSang.
            TaeJoon mengangguk, “dia karyawan baru diperusahaan kami tapi kenapa dia bisa ada disini?”
            “Ibu menyewakan kamar kosong diatas” jawab SangMin.
            “lanjutkan nanti tidak baik makan sambil berbicara” ucap Ibu. TaeJoon memperhatikan SooMin.
            “aku sudah selesai. Ibu ayah aku akan ke atas duluan” pamit SooMin.
            “oh ne” jawab Ibu dan Ayah.
            “kenapa Ibu menerima wanita tinggal disini? Rumah ini penuh dengan laki-laki pasti sangat tidak nyaman bagi wanita untuk tinggal disini”
            “Ibu sudah melakukannya tapi dia tidak senang dengan penghuni laki-laki, mereka sangat jorok dan aneh. Jadi saat SooMin ingin menyewa kamar itu ibu senang karena mendapat teman baru dan langsung menerimanya” kata Ayah.
            “ne, ne, itu benar. Apa kalian tidak senang jika Ibu kalian mendapat teman bicara? Sangat lelah jika harus ngobrol dan merawat suami dan anak laki-laki seperti kalian semua”
            “eomma” ucap ketiga anak laki-lakinya.
            “istriku apa kau menyesal menikah denganku? Dan memiliki anak seperti mereka?”
            “aniyo, aku senang bisa menikah denganmu dan memiliki anak seperti mereka tapi jika aku punya anak perempuan aku akan jauh lebih senang” ucap Ibu yang mendambakan memiliki anak perempuan.
            “eomma” ucap ketiga anak laki-lakinya lagi.

            “ibu, aku akan pulang” teriak TaeJoon pada Ibu didapur.
            “Ucapkan salam pada Ayahmu sebelum pulang” teriak Ibu.
            TaeJoon masuk ke kamar Ayah yang sedang tertidur, “Ayah aku pulang dulu” Ayah mengangguk dalam tidurnya.
            “mau kemana kau?” Tanya SangMin dibelakangnya.
            “oh hyung, aku pulang dulu, ok?” TaeJoon lari.
            “Ya! Anak ini untuk apa dia kemari, huh?” gumam SangMin.
            “untuk makan” TaeJoon kembali masuk kedalam dan kemudain keluar lagi.
            “Ya! Anak ini” SangMin kesal dengan ulah adiknya.
            “SangMin ke lantai atas, ia melihat SooMin sedang mengerjakan sesuatu diruang tengah.
            “apa yang sedang kau lakukan?”
            “oh, oppa”
            “kamu sedang menulis diary?”
            “bukan apa-apa” SooMin menutup bukunya.
            “baiklah, aku akan ke kamar duluan” ucap SangMin.
            “oppa” panggil SooMin.
            “apa kau masih memiliki saudara lainnya yang tinggal diluar?”
            “tidak, ibuku hanya mempunyai dua orang anak dan semuanya tinggal disini yaitu aku dan JinSang”
            “tapi tadi?”
            “oh TaeJoon. Dia bukan anak dari ibu dan ayahku, dia putra teman ayahku yang dirawat oleh ibuku”
            “tapi kenapa? Apa dia sudah tidak memiliki Ibu?”
            “dia masih memiliki ibu tapi ayah dan ibunya telah bercerai sejak ia kecil. Setelah perceraian itu ibunya menikah lagi dan menetap di kanada sedangkan ayahnya sibuk dengan pekerjaanya jadi ibukulah yang mengasuhnya sejak itu”
            “uhm” deham SooMin.
            “pergilah tidur jika sudah selesai, bukannya kamu akan mulai bekerja besok?” SooMin mengangguk.
            “selamat malam” ucap SooMin.

            “Ne” SangMin masuk kekamarnya.

Tidak ada komentar: